Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bercermin pada Kesadaran Diri

3 September 2024   06:44 Diperbarui: 3 September 2024   16:58 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images; Husni magz.blogspot.com

MANA YANG LEBIH TAHU ; SAINS ATAU DIRI KITA?

Dalam hal yang menyangkut internal diri kita sendiri seperti pengalaman hidup kita,apa yang kita kehendaki,Apa yang tengah kita pikirkan,pergumulan apa yang sedang terjadi dalam diri kita,kemana arah pikiran kita,Apa cita cita hidup kita dlsb hal hal yang sifatnya individual serta personal, Mana yang lebih tahu ; sains,neurosains,ahli saraf,psikolog,psikiater ataukah diri kita sendiri?

Mungkinkah sains,neurosains atau fihak luar dari diri kita lebih mengetahui hal internal tentang diri kita melampaui diri kita sendiri yang memiliki jiwa?

Tentu saja yang bisa mengenali hal internal tentang diri kita sendiri adalah diri kita sendiri,itu tak akan bisa dibantah.Karena diri kita bukan benda mati sebagaimana obyek sains lain.Kita memiliki pandangan kedalam diri kita secara utuh secara langsung ke obyek diri karena kita memiliki kesadaran sebagai metode pengenalan diri yang paling hakiki serta orisinil

Kesadaran (jiwa-ruhani-pikiran) adalah keadaan dimana alam pikiran kita tengah mengalami atau menangkap atau memikirkan obyek tertentu.Didalam kondisi kesadaran maka subyek dan obyek seolah saling atau menjadi menyatu.Dan bila yang tengah kita sadari adalah pikiran kita sendiri maka bisa disebut kita tengah "menjadi diri sendiri" atau "sadar diri", dan itu bukan kondisi yang berdasar pengamatan fihak luar yang mengamati

Maka pengamat alam pikiran,jiwa terbaik adalah kesadaran kita sendiri sebelum fihak luar ikut mengamati.

Ibarat kita bercermin di kaca maka cermin kaca bisa menampilkan wajah kita secara utuh tanpa misal ada peyimpangan, perbedaan atau blur,Maka demikian pula dengan kesadaran maka ia adalah cermin utuh dari jiwa,pikiran dan perasaan kita. Bila ingin tahu perihal jiwa dan pikiran serta perasaan kita ya bercerminlah pada kesadaran.Didalam kesadaran maka subyek dan obyek diri itu menyatu

Kita menyadari semua apa yang terjadi dalam diri kita dengan memakai prinsip kesadaran diri dan bukan misal dengan melalui menggunakan alat alat teknologi.
Dan semua-apapun dan siapapun yang berada diluar diri kita apakah itu sains,neurosains,psikolog,psikiater semua adalah fihak luar yang hanya bisa meneropong dari luar,Atau fihak luar yang sifatnya membantu misal untuk kita memikirkan hal tertentu

Maka sungguh aneh andai-kalau misal semua apapun penjelasan tentang diri kita lalu menyerahkan atau mengandalkan sepenuhnya pada penjelasan fihak luar seperti sains- neurosains- psikolog- psikiater dan melupakan metode atau prinsip kesadaran diri

Memang ada penjelasan fihak luar yang sifatnya memberi penjelasan berdasar hal yang sifatnya umum dan bisa digeneralisir semisal yang lalu menjadi bagian dari ilmu psikologi atau ilmu neurosains.Tapi ingat manusia adalah makhluk yang unik yang bukan seperti mesin atau robot yang mana tiap mesin atau robot isi maupun gerakannya bisa sama persis.Apapun penjelasan yang sifatnya umum-ilmiah- teoretis yang berasal dari luar belum tentu pas-tepat sesuai dengan apa yang kita alami,maka itu metode kesadaran mesti selalu digunakan

Manusia adalah makhluk unik yang tidak bisa sama baik isi jiwa-pikiran maupun kepribadiannya walau semua unsur perangkat biologisnya hingga ke unsur neuronnya sama.Tak ada ilmu pengetahuan yang bisa menjelaskan manusia utuh-komplet hingga menyentuh ke unsur pengalaman individualnya.Maka soal pengalaman yang lebih tahu adalah individu masing masing

Dan bukan cuma faktor eksternal-dari luar yang mengendalikan atau mempengaruhi manusia atau membentuk kepribadian manusia tapi juga faktor internal.Faktor internal yang kuat mempengaruhi manusia dari dalam itu karena adanya unsur jiwa ; nurani,akal,nafsu juga pengalaman seperti mimpi atau intuisi

Maka manusia tak bisa misal dikendali dari luar secara begitu saja seperti robot AI di kendali programmer karena manusia memiliki nurani serta akal budi untuk memberontak.Sebaliknya manusia pun tak bisa begitu saja diajari moralitas, etika,kebaikan,akhlak karena dalam diri manusia terdapat potensi hawa nafsu yang selalu menginginkan kebebasan dalam berbuat apa yang diingininya (nafsu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun