Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bencana Ilmu Pengetahuan Adalah Bila Istilah Obyektif Ditaruh Hanya Pada Sains

28 Agustus 2024   07:50 Diperbarui: 28 Agustus 2024   12:50 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu banyak atau sudah kecenderungan umum (?) kalau istilah "obyektif" dikaitkan hanya dengan hal fisik-materi- empiris-sains,karena hal fisik adalah obyek yang paling mudah ditangkap dan paling mudah diterima oleh semua fihak-umum

Tapi dalam kehidupannya apakah manusia sebagai subyek hanya berhadapan dengan obyek obyek yang bersifat fisik ? Terlalu kerdil untuk memiliki pandangan seperti itu dan juga tidak sesuai dengan kenyataan pengalaman manusia

Karena dalam pengalaman saya sendiri saya selalu berhadapan dengan obyek serta persoalan fisik sekaligus non fisik-metafisik.Dan bila bercermin pada peradaban umat manusia maka itupun persis sama dengan pengalaman saya

Dalam perikehidupannya manusia bergumul tidak hanya dengan obyek serta persoalan fisik tapi juga non fisik-metafisik,maka dalam peradaban umat manusia kita mengenal sains,filsafat serta agama,itu bukti bahwa apa yang saya ungkapkan benar adanya.Karena sains,filsafat serta agama menggumuli obyek serta persoalan yang berbeda

MENANGKAP YANG MATERI DAN NON MATERI

Tentusaja karakternya berbeda. Menangkap obyek materi kita menggunakan peralatan indera + bantuan alat sains,sedang menangkap obyek non materi kita menggunakan peralatan non inderawi ; pikiran,perasaan,kesadaran,akal

Maka ada yang obyektif menurut indera dan ada yang obyektif menurut non inderawi semisal kesadaran pikiran atau perasaan

Contoh ; manusia dengan segala infrastruktur fisik-biologis nya itu hal obyektif bagi indera dan-maupun bagi sains.Tapi bahwa manusia memiliki kesadaran,alam pikiran,emosi- perasaan,akal,nurani atau empati adalah obyek yang ditangkap bukan oleh peralatan indera atau peralatan  sains

Contoh lain, seorang ibu bagi anak anaknya adalah entitas obyektif bagi indera tapi kasih sayang ibu pada anaknya adalah obyektifitas yang hanya kesadaran kita yang dapat menangkapnya

Artinya,yang non materi itu untuk menangkap serta memahaminya melibatkan peran penangkapan, kesadaran,pengalaman sang subyek

Dan hal non materi pun dapat melahirkan rumusan yang untuk orang yang memahaminya dipandang "obyektif" dalam arti obyeknya ada dan dapat ditangkap serta difahami keberadaannya seperti entitas non materi yang ada dalam jiwa manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun