Makna "objektif" dalam sains,filsafat serta agama dapat berbeda beda,mengapa ?
Karena semua itu mendalami objek yang tidak sama.Sains mendalami objek fisik-materi dan semua element yang berkaitan secara mekanis atau terikat secara hukum fisika dengan dunia fisik-materi tsb seperti energi- gelombang-medan gaya-gravitasi- sinyal,dlsb.
Objek filsafat adalah semua hal yang masih berada dalam jangkauan akal pikiran manusia,maka acuan untuk memahami objek yang dibicarakan dalam filsafat umumnya adalah kaidah kaidah yang dapat difahami oleh cara berpikir akal manusia
Sedang objek yang dibahas dalam agama sangat berbeda dengan yang biasa didalami dalam sains atau filsafat atau psikologi atau sosiologi.Maka untuk memahami persoalan agama secara objektif hal pertama adalah mendalami apa yang menjadi obyek bahasan dalam agama
Sangat keliru kalau menilai persoalan atau obyek bahasan dalam agama dengan memakai acuan objektifitas menurut standar parameter sains
Contoh dalam menilai persoalan ada tidaknya Tuhan menurut agama wahyu kalau betul mau objektif-dalam artian sesuai objeknya, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah harus mengetahui terlebih dulu definisi Tuhan menurut kitab suci agama wahyu.
Kalau menilai persoalan ketuhanan agama wahyu dengan mengacu pada definisi Tuhan menurut agama lain atau pada definisi Tuhan menurut persfectif diluar agama wahyu-semisal definisi- pemahaman Tuhan versi ateis (yang harus nampak secara empiris atau bisa di deteksi alat) tentu saja itu tidak objektif alias tidak sesuai dengan acuan definisi yang telah disebutkan dalam kitab suci
Kalau mau faham Tuhan agama wahyu ya ikuti dan fahami dulu definisi dalam kitabnya,supaya pemahamannya obyektif-sesuai dengan objek bahasan
Jadi intisari tulisan ini adalah ; untuk memahami objektifitas sesuatu atau memahami sesuatu secara objektif itu tetep perlu pemahaman terhadap objek dimaksud,mau objek sains,mau obyek filsafat atau mau objek agama
TIdak bisa main generalisir atau hantam kromo bahwa semua obyek yang berbeda beda tersebut harus difahami secara objektif misal hanya menurut standar objektifitas versi sains-sangat sangat keliru
.................