Bagaimana dengan cara berpikir jiwa yang berdasar kesadaran ?
Jiwa tidak dibentuk oleh bahan materi sehingga cara berpikir jiwa tidak dikonsrruks baik oleh hukum fisika maupun oleh hukum matematika.Oleh sebab itulah kita menyebutnya berdasar "kebebasan".Makna "kebebasan" disitu artinya dalam berpikir kita tidak musti mengikuti rel hukum fisika maupun hukum  matematika.Kalaulah berpikir manusia mengikuti rel hukum fisika serta hukum matematika maka arah dan cara berpikir manusia mungkin dapat diprediksi atau bahkan diketahui sebagaimana programmer mengetahui cara berpikir robot A.I
Maka kalau ada materialist yang membuat teori bahwa "berpikir adalah produk daging atau materi otak" dan pikiran dianggap sebagai pancaran atau ekpressi materi maka seharusnya jalan pikiran manusia dapat dijelaskan secara konstruksi matematika atau terikat pada hukum fisika materi sehingga dapat diketahui oleh ilmu saintifik
Tapi seperti kita tahu cara berpikir manusia itu kompleks dan penuh mysteri-tak bisa di prediksi atau diperhitungkan,jauh berbeda dengan karakter cara berpikir A.I yang bisa diketahui,di prediksi bahkan dipastikan karena pemandu nya adalah hukum matematika
Kalau kita masuk kedalam dunia A.I itu seperti masuk ke dalam matrix matematika yang alur-konstruksinya serba matematis dan bisa dibaca secara matematis,seperti kita masuk ke rangkaian besi beton atau rangkaian elektronik.
Tapi kalau kita masuk ke alam kesadaran jiwa itu seperti masuk ke dunia kuantum level terdalam dimana didalamnya kita hanya menemukan ketakpastian,probabilistik,keacakan,ketakjelasan,sesuatu yang tidak bisa diukur dengan pengukuran serba pasti dan terukur-itulah dunia kesadaran kita yang bukan terbuat dari materi,karena kalau terbuat dari bahan materi maka kondisinya tidak akan seperti itu.
Kalau pikiran kita terbuat dari atau produk materi maka berpikir kita akan menjadi gerak materi dan yang namanya gerak materi itu saat ini hingga ke level elementer sudah dapat dibaca oleh alat teknologi.
Tapi karena berpikir adalah gerak jiwa-ruhaniah maka tak ada satupun alat yang bisa membaca konstruksi jalan pikiran seorang manusia
Manusia bisa berpikir bebas se suka hati nya,bisa ber ilusi sesuka hati bahkan bisa berimajinasi atau berkhayal secara liar,bisa mengkritisi sesuatu,bisa melawan apa yang di indoktrinasikan dlsb.dan ini semua adalah hal hal yang sudah diluar baik hukum fisika maupun matematika
..........................................................
JAWABAN SAYA UNTUK YANG BERANGGAPAN "BUKAN TIDAK BISA TAPI BELUM BISA"