Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Persamaan dan Perbedaan Otak dengan Harddisk

28 Juli 2024   14:22 Diperbarui: 28 Juli 2024   14:35 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau-misal manusia cuma makhluk materi-cuma makhluk biologis maka yang akan terjadi adalah HANYA SATU ALUR MEKANISME yaitu mekanisme biologis. Tapi karena dalam diri manusia ada mekanisme lain yang berbeda yang datang dari dimensi lain yang bukan tubuh yaitu dimensi ruhani-jiwa maka mekanisme biologis tersebut dapat ditekan atau dilawan atau dikendalikan. Jadi adanya dua substansi berbeda dalam diri manusia melahirkan dua gerak mekanis yang berbeda yang masing masing bisa berjalan secara otonom karena digerakkan oleh dua substansi berbeda

Atau, ada dua mekanisme yang masing masing punya otonomi maka keduanya tidak selalu sejalan.Kalau-andai-bila manusia hanya makhluk biologis-material maka yang akan terjadi adalah hanya pemenuhan pemenuhan kebutuhan tubuh-biologis tanpa akan ada yang melawan atau menghentikannya

Apakah pikiran-jiwa-ruhani bergantung mutlak pada asupan asupan material terhadap tubuh ? ..Tidak.Apa isi pikiran manusia itu tidak mutlak dipengaruhi atau bukan mutlak oleh sebab dari asupan terhadap material tubuh

Seseorang yang biasa mengkonsumsi makanan bergizi itu tidak menjamin yang bersangkutan misal bakal berakal budi atau ber etika atau ber moral karena semua itu datang dari dimensi berbeda yang otonom dari tubuh.Demikian pula seorang yang mengkonsumsi makanan seadanya tak bisa dipastikan bakal tidak berakal budi atau tidak bermoral karena tubuh dan jiwa punya otonomi berbeda

Maka seorang yang tidak ber akal budi,tidak ber etika atau tidak bermoral ia tak dapat diobati secara fisik misal dengan obat obatan di apotek.Dan demikian pula seorang yang memiliki penyakit jiwa semisal murung, stress,hampa,kehilangan semangat hidup,dlsb maka tak bisa pengobatannya mengandalkan hanya obat apotek karena obat obat apotek lebih berpengaruh pada unsur tubuh

Fakta bahwa penderita penyakit jiwa- mental seperti depressi,hampa atau scizoprenia dapat disembuhkan dengan konseling-dengan pencerahan ruhani tanpa otaknya di apa apa kan itu menunjukkan bahwa penyakit jiwa memang bukan bagian dari mekanisme biologis tubuh karena ada pada otonomi yang berbeda

Sekarang kaum materialist ngotot ingin menunjukkan bahwa manusia MAKHLUK YANG SUBSTANSINYA HANYA MATERI ?

Kalau manusia hanya makhluk material maka mestinya yang terjadi dalam diri manusia adalah HANYA FENOMENA MATERIAL-BIOLOGIS dan alurnya hanya satu alur mekanisme.Tapi fakta bahwa dalam diri manusia ada fenomena psikologis,ada fenomena ruhaniah yang penjelasannya tak bisa dideskripsikan secara ilmu biologi maupun neurosains atau ilmu material lain

Jadi FAKTA bahwa manusia bukan makhluk material itu adalah bahwa manusia tak bisa dijelaskan atau direkonstruksi full secara sains-secara ilmu biologi-secara ilmu saraf-secara neurosains-secara biologi molekuler dan ilmu ilmu yang bersifat material lain

Masih ngotot menyebut manusia hanya makhluk full materi ? Coba introspeksi kesadaranmu sendiri .. memang terbuat dari material apa kesadaranmu ? Ilmu material apa yang bisa menjelaskan beragam kesadaran manusia termasuk kesadaran ruhaniah nya yang terdalam ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun