Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jiwa otonom, Ada atau tidak ?

21 Juli 2024   21:18 Diperbarui: 15 September 2024   05:27 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

itu sendiri

Kalian sadar tidak bahwa kalian memiliki pikiran,perasaan,akal,hati nurani,hayalan,angan angan,imajinasi, intuisi,kebahagiaan atau penderitaan dlsb.Lalu mengapa hendak mengandalkan alat teknologi untuk menyelidiki semua itu ?

Alat teknologi sejauh menyelidiki manusia hanya bisa merekam gerak material-biologis-kimiawi tubuh atau menangkap sinyal adanya aktifitas otak tapi apa isi jiwa maka hanya kesadaranmulah yang dapat menyadari keberadaannya dan apa serta bagaimana bentuknya

Artinya,gerak jiwa-gerak pikiran-hasrat jiwa itu dimulai dari dalam-tidak dari material tubuh.Trigger fenomena kejiwaan adalah dari dalam jiwa itu sendiri betapapun ada pengaruh dari luar atau dari lingkungan

Dan di era kuantum semua gerak yang dimulai dari materi saat ini konon dapat di amati alat teknologi canggih

Pertanyaannya adalah ; materi tubuh yang "menciptakan jiwa" atau jiwa yang menggerakkan material tubuh termasuk menggerakkan neuron untuk beraktifitas ?

Yang jelas materialist dan dualis punya pandangan saling berlawanan.Materialist beranggapan jiwa otonom itu tidak ada dan seluruh fenomena jiwa dianggap eksistensi material tubuh (tapi pandangan ini kalau benar kan mesti bisa diamati serta di verifikasi alat teknologi)

Sedang dualist memandang material tubuh sebagai alat bagi jiwa untuk eksist di dunia sadar biologis serta tentu di dunia fisik

Sekali lagi,untuk menguji otonomi jiwa latihlah kesadaranmu sebdiri untuk mendalaminya (!) Karena kesadaran adalah alat terbaik untuk mendalami persoalan kejiwaan melebihi peralatan paling canggih sekalipun

APA MAKNA "OTONOM DARI TUBUH BIOLOGIS" ?

Tubuh manusia adalah seperangkat-satu set struktur organisasi bangunan biologis yang dikonstruks oleh baik hukum fisika serta hukum kimiawi, hukum fisika menyangkut gerak material dan hukum kimiawi menyangkut substansi-terkait bahan yang membentuk material tubuh. Keduanya kita reduksi kedalam "hukum biologis tubuh",artinya  keduanya membentuk serta lalu terikat oleh hukum biologis tubuh.Jadi tubuh adalah set yang dikonstruks hukum biologis.Dan seluruh keberadaan-eksistensi-gerak semua bagian tubuh baik makro maupun mikro dijelaskan melalui penjelasan biologis berdasar hukum fisika atau kimia

Apa saja dalam diri manusia yang dikonstruks atau oleh hukum fisika dan kimia atau set hukum biologis tubuh ? Tentu saja semua yang berwujud atau berbahan material baik yang makro maupun mikro.Bahkan neuron itupun karena ia materi maka iapun dikonstruks atau terikat oleh hukum biologis tubuh.

Contoh bentuk realisasi adanya hukum biologis dalam tubuh ;
-pada saatnya kita akan merasakan haus dan lapar
-pada waktunya kita akan merasakan kebutuhan biologis yang bernama birahi
-pada waktunya tubuh kita akan memerlukan istirahat-tidur
-dlsb.

Pertanyaan berikutnya adalah ; Apa dalam diri kita yang tidak terikat secara mutlak oleh hukum biologis tubuh ?

Jawabnya adalah PIKIRAN dan media tempat pikiran berada yaitu jiwa dan unsur unsur yang melekat kedalam jiwa (bukan kedalam tubuh) seperti akal budi.

Bagaimana ciri bahwa jiwa serta pikiran itu otonom dari hukum biologis tubuh itu sudah berkali saya bahas

Nah tinggal yang menganggap bahwa tak ada otonomi jiwa-pikiran dari tubuh membuktikan bahwa jiwa dan pikiran terikat hukum biologis tubuh.Kalau jiwa dan pikiran tidak otonom maka otomatis gerak jiwa dan pikiran harus masuk kedalam peta gerak biologis tubuh juga bukan ?

Tapi sampai saat ini tak ada yang bisa membuktikan atau memetakan secara hukum fisika bahwa alam pikiran manusia dikonstruks oleh hukum biologis tubuh lalu gerak pikiran dijelaskan baik secara hukum fisika maupun kimiawi

Jadi teori bahwa "tidak ada otonomi jiwa-pikiran atas tubuh" tak lebih hanya sekedar klaim materialisme ilmiah yang tanpa dasar ilmu karena tak bisa dijelaskan oleh sains itu sendiri baik melalui penjelasan ilmu fisika maupun kimia

Buktinya saat ini bila kita ingin tahu fenomena psikologis,fenomena keruhanian,fenomena gerak akal maka kita tidak menggunakan hukum fisika,kimia atau hukum biologis untuk menjelaskannya

Selama ini ketika kita menjelaskan fenomena gerak jiwa,pikiran,akal kita menggunakan penjelasan yang bukan mengacu pada hukum biologis karena semua itu bukan bagian dari tubuh dan karenanya tidak dikonstruks oleh hukum biologis tubuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun