Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Akal Pelayan Indera atau Indera Pelayan Akal ?

21 Juli 2024   11:09 Diperbarui: 21 Juli 2024   11:17 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : Yedefe.com

......................

Dalam kehidupan ada hal yang faktual dan ada hal yang tidak atau belum faktual,Ada hal logis dan ada hal yang tidak logis

Mengapa sesuatu dinilai logis serta tidak logis tentu ada acuan atau parameter untuk menilainya.Dan acuan yang umum pakai atau fahami dalam menilai kemasuk akalan-persoalan logika adalah memakai konstruksi sebab akibat.Dalam dunia filsafat-ilmu logika, prinsip dasar sebab-akibat ini di modifikasi secara lebih komprehensif dengan memakai term term lain misal logika induktif-deduktif

Logis itu sederhananya artinya bila sebab-akibatnya dapat dianalisa,diketahui dan difahami.Dan sesuatu disebut tidak logis atau "ganjil" artinya sebab akibatnya tidak dapat dianalisa sehingga tidak dapat difahami konstruksi sebab akibatnya.

Jadi keliru kalau mengatakan bahwa logis itu harus faktual sebagaimana keliru kalau mengatakan semua yang faktual harus atau pasti logis.Dalam realitas kehidupan banyak hal yang kita nilai tidak logis-aneh-tak masuk akal itu karena alur sebab-akibatnya tidak kita fahami

Contoh ; bila di suatu area lalu lintas banyak terjadi kemacetan maka logis kalau disana ditempat ditempatkan polisi.Nah ditempatkannya polisi di area macet itu belum fakta tapi kita menyebutnya itu logis.Jadi masuk akal bukan berarti mesti faktual.Karena bisajadi ide menempatkan polisi di area macet itu tak pernah terlaksana misal oleh karena berbagai sebab teknis

Contoh lain ; pengadilan akhirat itu logis dan ada penjelasan logis untuk itu karena sebab akibatnya mudah kita fahami bahkan anak anak baru akil balig pun dapat memahami.Keliru kalau mengatakan pengadilan akhirat tidak logis karena tidak faktual (yang beranggapan seperti ini artinya belum faham makna "logis").Kelogisan pengadilan akhirat dinilai dari sebab akibat yang dapat dianalisa dan difahami

Dan menyebut pengadilan akhirat logis tentu bukan untuk menempatkan nya sebagai fakta atau hal faktual dalam artian sudah dialami atau merupakan pengalaman manusia,karena itu hal yang belum faktual-karena menyangkut masa depan yang saat ini belum dialami.Tapi upaya untuk memahaminya sebagai logis itu bagi sebagian orang adalah untuk kepentingan meyakini bahwa kelak itu akan merupakan fakta
......................

Nah dalam praktek menggunakan akal atau berlogika maka penggunaan akal itu bukan untuk tujuan memahami sesuatu sebagai faktual atau empirik.Bisa jadi penggunaan akal atau berlogika itu untuk tujuan misal memprediksi atau meyakini

Dan dalam kehidupannya manusia tak bisa selalu menuntut segala suatu mesti faktual karena itu hal yang TIDAK MUNGKIN maka manusia cukup puas dengan bermain logika serta memiliki keyakinan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun