......................
Dalam kehidupan ada hal yang faktual dan ada hal yang tidak atau belum faktual,Ada hal logis dan ada hal yang tidak logis
Mengapa sesuatu dinilai logis serta tidak logis tentu ada acuan atau parameter untuk menilainya.Dan acuan yang umum pakai atau fahami dalam menilai kemasuk akalan-persoalan logika adalah memakai konstruksi sebab akibat.Dalam dunia filsafat-ilmu logika, prinsip dasar sebab-akibat ini di modifikasi secara lebih komprehensif dengan memakai term term lain misal logika induktif-deduktif
Logis itu sederhananya artinya bila sebab-akibatnya dapat dianalisa,diketahui dan difahami.Dan sesuatu disebut tidak logis atau "ganjil" artinya sebab akibatnya tidak dapat dianalisa sehingga tidak dapat difahami konstruksi sebab akibatnya.
Jadi keliru kalau mengatakan bahwa logis itu harus faktual sebagaimana keliru kalau mengatakan semua yang faktual harus atau pasti logis.Dalam realitas kehidupan banyak hal yang kita nilai tidak logis-aneh-tak masuk akal itu karena alur sebab-akibatnya tidak kita fahami
Contoh ; bila di suatu area lalu lintas banyak terjadi kemacetan maka logis kalau disana ditempat ditempatkan polisi.Nah ditempatkannya polisi di area macet itu belum fakta tapi kita menyebutnya itu logis.Jadi masuk akal bukan berarti mesti faktual.Karena bisajadi ide menempatkan polisi di area macet itu tak pernah terlaksana misal oleh karena berbagai sebab teknis
Contoh lain ; pengadilan akhirat itu logis dan ada penjelasan logis untuk itu karena sebab akibatnya mudah kita fahami bahkan anak anak baru akil balig pun dapat memahami.Keliru kalau mengatakan pengadilan akhirat tidak logis karena tidak faktual (yang beranggapan seperti ini artinya belum faham makna "logis").Kelogisan pengadilan akhirat dinilai dari sebab akibat yang dapat dianalisa dan difahami
Dan menyebut pengadilan akhirat logis tentu bukan untuk menempatkan nya sebagai fakta atau hal faktual dalam artian sudah dialami atau merupakan pengalaman manusia,karena itu hal yang belum faktual-karena menyangkut masa depan yang saat ini belum dialami.Tapi upaya untuk memahaminya sebagai logis itu bagi sebagian orang adalah untuk kepentingan meyakini bahwa kelak itu akan merupakan fakta
......................
Nah dalam praktek menggunakan akal atau berlogika maka penggunaan akal itu bukan untuk tujuan memahami sesuatu sebagai faktual atau empirik.Bisa jadi penggunaan akal atau berlogika itu untuk tujuan misal memprediksi atau meyakini
Dan dalam kehidupannya manusia tak bisa selalu menuntut segala suatu mesti faktual karena itu hal yang TIDAK MUNGKIN maka manusia cukup puas dengan bermain logika serta memiliki keyakinan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H