Saya apresiasi komen seorang teman yang intinya berpandangan bahwa energi itu entitas yang tidak punya sifat personal
Analogi ; kita bertindak atau melakukan sebuah gerakan dengan menggunakan tubuh kita maka itu jelas menggunakan energi,tanpa ada energi maka tubuh tak akan bisa bergerak,bayangkan orang yang lumpuh atau yang sudah mati.
Tapi apakah energi yang menginginkan kita melakukan beragam tindakan ? Apakah energi tubuh kita yang memiliki tujuan dari semua tindakan dan perbuatan kita ? Tentu saja tidak,ia hanya alat dari hasrat dan kehendak kita.Causa prima dari semua tindakan dan perbuatan kita adalah apa yang ada dalam PIKIRAN kita.Dan artinya energi hanyalah alat atau sarana bagi terlaksananya semua hasrat dan kehendak kita
Lalu bagaimana kita memandang eksistensi energi di alam semesta ini ? Apakah energi yang merealisasikan semua yang ada di alam ini atau ada entitas yang berkehendak dan memiliki PIKIRAN dibalik eksistensi energi dan menjadikan energi hanya sebagai sarana ?
Mengapa tidak bercermin kepada manusia dalam memahami posisi energi di alam ini,Karena manusia juga makhluk yang full digerakkan oleh energi,baik energi fisik maupun psikologis.Tapi bagaimana kita memposisikan energi dalam diri manusia,Apakah sebagai pengendali diri manusia ? Karena dibalik energi yang kita miliki jelas ada PIKIRAN !
Apakah energi yang ada di alam bisa eksis-bergerak tanpa PIKIRAN ? Kita bisa bayangkan kendaraan atau apapun yang bergerak dengan kecepatan tinggi tapi tanpa ada yang mengendalikan,/Apa yang akan terjadi ?
Tanpa penata,pengendali atau PIKIRAN di belakangnya bisakah energi mengendalikan dirinya sendiri ? Tanpa pikiran dibaliknya bisakah energi menata,mendesain segala suatu yang ada di alam ini ?
Apakah energi yang membentuk rupa manusia dan rupa beragam bentuk hewan ? Atau yang menciptakan burung burung yang cantik dan elok rupanya ?
Lalu sejak kapan sains memberitahu bahwa energi lah yang membentuk rupa manusia,hewan hewan dan yang menata lingkungan bumi ini sedemikian rupa sehingga bumi bisa ditinggali manusia karena fasilitas didalamnya serba komplit (?)
Sains menjelaskan energi sebagaimana hakikatnya sebagai suatu-entitas yang memiliki potensi daya gerak dan tak pernah menjelaskan energi sebagai entitas yang memiliki kehendak atau tujuan atau memiliki visi dan misi
Lalu kalau demikian Apa-PIKIRAN siapa dibalik eksistensi energi di alam yang bisa mengarahkan energi agar bergerak ke arah yang sesuai dengan visi misi dan tujuannya (?)
Maka entitas itu harus yang memiliki sifat personal sebagaimana manusia karena hanya yang memiliki kehendak yang memiliki sesuatu yang bertujuan
Kalau mengikuti penjelasan sains maka ketika bicara proses alamiah yang terjadi di alam selalu ada penjelasan yang tertata-tersusun secara konstruktif yang menggambarkan proses material alam semesta yang hulu nya sekali berujung pada penjelasan tentang adanya peran energi dibalik seluruh proses material alam.Tapi masalahnya,cukupkah berhenti sebatas eksistensi energi ?
Kalau bagi sains ya itu wajar karena ssins itu ilmu alam-ilmu fisika yang tidak akan menyelidik terlalu jauh misal bicara pikiran siapa dibalik energi,Tapi bagi manusia yang memiliki pandangan metafisis tentu tak cukup bila berhenti sebatas eksistensi energi,ia mesti berpikir lebih dalam lagi soal PIKIRAN SIAPA YANG MENGENDALIKN ENERGI
Karena kalau tidak berpikir adanya pikiran Tuhan dibalik energi maka semua seolah berhenti pada peran energi lalu dikaitkanlah peran energi itu dengan konsep serta peran Tuhan dalam agama.Lalu digantilah Tuhan itu dengan energi.Lalu lahir konsep "God is energi".Ini adalah "teologi versi sains era milenial" dimana konsep tersebut lahir setelah diketahui secara sains bahwa dibalik eksistensi material alam memang ada peran energi.Lalu semua dianggap terlahir dari peran entitas yang oleh sains di konsep sebagai "energi"
"God is energi" adalah konsep dari orang yg berhenti sebatas energi dan tidak mau berpikir lebih dalam dan lebih jauh lagi.Kecerdasan logika "teologis"nya berhenti di sebatas energi
Tapi ada perbedaan fundamental khususnya antara Tuhan dalam agama wahyu dengan energi dalam sains.Tuhan dalam agama wahyu adalah sosok yang memiliki sifat personal yang cerminnya ada dalam diri manusia. "manusia dicipta menurut gambar dan rupa Allah" ....(kitab kejadian).Maka bila ingin mengenal Tuhan bercerminlah pada manusia.Dan kita tahu bahwa manusia memang memiliki energi tapi manusia bukan sekedar energi yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan tapi juga entitas yang memiliki pikiran dan kepribadian
........
Maka beda Tuhan dengan energi adalah ;
Tuhan memiliki sifat sifat personal sebagaimana manusia tetapi energi tidak.
Bagi Tuhan energi hanyalah suatu sifat dari entitas ciptaan yang menjadi alat atau komponen dari alam dimana setelah alam materi itu tercipta maka energi itu terikat secara mekanis dengan dunia materi.Lalu terbentuklah hukum alam dan hukum fisika dimana didalamnya kita bisa melihat konstruksi ketersaling hubungan sekaligus ketersaling terikatan antara energi dengan materi
Energi yang dikenali oleh sains memang adalah energi yang memiliki keterikatan mekanis dengan dunia materi,ia dikenali karena pola gerakannya bisa di ketahui lewat gerakan materi.Energi diketahui lewat gerakan materi.Sedang Tuhan dalam agama wahyu diketahui bukan hanya dari gerakan materi seperti dalam sains tapi dari pendalaman ruhaniah melalui petunjuk wahyu
Sekarang bagaimana bisa yang terikat kepada meanisme hukum alam seperti energi bisa menciptakan serta mengendalikan alam ? Maka mesti ada sosok pencipta yang otonom dari mekanisme hukum alam ciptaannya.Maka dalam agama wahyu Tuhan ditempatkan otonom-berbeda-tidak terikat secara mekanis dengan ciptaannya
Maka Tuhan yang otonom-yang substansinya diluar mekanisme hukum alam serta hukum fisika bisa menciptakan hukum alam dan sekaligus menyalahinya bahkan menghancur luluh lantakkannya saat kiamat.Peristiwa peristiwa mukjizat di era para nabi adalah contoh Tuhan yang kuasa menyalahi hukum fisika sekaligus membuktikan ia ada diluar hukum fisika. Dan Tuhan berkepentingan memperlihatkan beragam mukjizat tersebut agar umat manusia faham bahwa para nabi adalah orang orang istimewa yang di back up oleh misi Ilahi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H