Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pikiran Dibalik Energy (?)

18 Juli 2024   08:04 Diperbarui: 18 Juli 2024   08:16 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; NCD America

Lalu kalau demikian Apa-PIKIRAN siapa dibalik eksistensi energi di alam yang bisa mengarahkan energi agar bergerak ke arah yang sesuai dengan visi misi dan tujuannya (?)

Maka entitas itu harus yang memiliki sifat personal sebagaimana manusia karena hanya yang memiliki kehendak yang memiliki sesuatu yang bertujuan

Kalau mengikuti penjelasan sains maka ketika bicara proses alamiah yang terjadi di alam selalu ada penjelasan yang tertata-tersusun secara konstruktif yang menggambarkan proses material alam semesta yang hulu nya sekali berujung pada penjelasan tentang adanya peran energi dibalik seluruh proses material alam.Tapi masalahnya,cukupkah berhenti sebatas eksistensi energi ?

Kalau bagi sains ya itu wajar karena ssins itu ilmu alam-ilmu fisika yang tidak akan menyelidik terlalu jauh misal bicara pikiran siapa dibalik energi,Tapi bagi manusia yang memiliki pandangan metafisis tentu tak cukup bila berhenti sebatas eksistensi energi,ia mesti berpikir lebih dalam lagi soal PIKIRAN SIAPA YANG MENGENDALIKN ENERGI

Karena kalau tidak berpikir adanya pikiran Tuhan dibalik energi maka semua seolah berhenti pada peran energi lalu dikaitkanlah peran energi itu dengan konsep serta peran Tuhan dalam agama.Lalu digantilah Tuhan itu dengan energi.Lalu lahir konsep "God is energi".Ini adalah "teologi versi sains era milenial" dimana konsep tersebut lahir setelah diketahui secara sains bahwa dibalik eksistensi material alam memang ada peran energi.Lalu semua dianggap terlahir dari peran entitas yang oleh sains di konsep sebagai "energi"

"God is energi" adalah konsep dari orang yg berhenti sebatas energi dan tidak mau berpikir lebih dalam dan lebih jauh lagi.Kecerdasan logika "teologis"nya berhenti di sebatas energi

Tapi ada perbedaan fundamental khususnya antara Tuhan dalam agama wahyu dengan energi dalam sains.Tuhan dalam agama wahyu adalah sosok yang memiliki sifat personal yang cerminnya ada dalam diri manusia. "manusia dicipta menurut gambar dan rupa Allah" ....(kitab kejadian).Maka bila ingin mengenal Tuhan bercerminlah pada manusia.Dan kita tahu bahwa manusia memang memiliki energi tapi manusia bukan sekedar energi yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan tapi juga entitas yang memiliki pikiran dan kepribadian

........

Maka beda Tuhan dengan energi adalah ;
Tuhan memiliki sifat sifat personal sebagaimana manusia tetapi energi tidak.
Bagi Tuhan energi hanyalah suatu sifat dari entitas ciptaan yang menjadi alat atau komponen dari alam dimana setelah alam materi itu tercipta maka energi itu terikat secara mekanis dengan dunia materi.Lalu terbentuklah hukum alam dan hukum fisika dimana didalamnya kita bisa melihat konstruksi ketersaling hubungan sekaligus ketersaling terikatan antara energi dengan materi

Energi yang dikenali oleh sains memang adalah energi yang memiliki keterikatan mekanis dengan dunia materi,ia dikenali karena pola gerakannya bisa di ketahui lewat gerakan materi.Energi diketahui lewat gerakan materi.Sedang Tuhan dalam agama wahyu diketahui bukan hanya dari gerakan materi seperti dalam sains tapi dari pendalaman ruhaniah melalui petunjuk wahyu

Sekarang bagaimana bisa yang terikat kepada meanisme hukum alam seperti energi bisa menciptakan serta mengendalikan alam ? Maka mesti ada sosok pencipta yang otonom dari mekanisme hukum alam ciptaannya.Maka dalam agama wahyu Tuhan ditempatkan otonom-berbeda-tidak terikat secara mekanis dengan ciptaannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun