Kalau Ateis itu maunya saklek tanpa mengenal pembedaan ;
Mereka berprinsip kalau agama memang pake akal ya pake untuk apapun, istilahnya pertuhankan itu akal ! Ini jelas prinsip ngaco dan ngacaprak karena tidak mengenal waktu dan tempat kapan akal mesti digunakan.Ingin nya ateis kalau pake akal ya pake untuk semua hal tanpa usah berpegang pada wahyu
Intinya,Agama itu realistis,tahu akal manusia itu terbatas.Hingga tahu kapan akal mesti digunakan dan kapan wahyu yang mesti jadi acuan
Dan intinya manusia mesti menggunakan akal secara benar tapi pada tempatnya dan pada waktu nya.Toh kita tahu bahwa indera maupun akal manusia itu terbatas bahkan setelah peradaban sains dan filsafat berkembang keterbatasan akal manusia tetep selalu ada
...........................
BERIMAN DENGAN DASAR LOGIKA
Saya pernah bertanya pada seseorang rekan se iman ;
"Mengapa anda yakin dengan sorga dan neraka" ?
Dia jawab ; "karena di dunia ini ada benar-salah,baik-buruk,kebaikan-kejahatan,penganiaya dan ter aniaya,Dan tidak semua bisa di selesaikan secara tuntas oleh pengadilan dunia,Bahkan yang bisa lolos dari pengadilan dunia pun banyak"
Nah itulah logika atau rasionalitas (yang acuan nya berpikir logic) tentang keyakinan adanya alam akhirat.Jadi dasar keyakinannya adalah ; kepantasan,ke ideal an,ke harmonisan, ketertiban, ketertaturan, keadilan dan prinsip hukum kausalitas berdasar mekanisme sebab-akibat (sebagai acuan dasar tata cara berpikir logic yang di kenal dalam hukum logika)
Sebaliknya,bayangkan kalau alam akhirat tidak ada maka hanya satu kata yang pantas ; ketakadilan.Karena beragam persoalan di dunia yang belum selesai tidak tertuntaskan,Alias kacau karena tak ada maha pengatur dan maha adil yang menyelesaikan secara adil
Itulah dasar iman rekan saya tadi ia bersandar pada rasionalitas berdasar cara berpikir logic-tertata-berdasar prinsip sebab akibat.Bahwa karena sebab berbuat jahat maka hukuman setimpal ideal mesti diterima.Kalau sebab buruk maka berakibat buruk itu dapat kita terima secara logis
Tapi fihak tertentu kan tetep stigma nya terhadap agama wahyu itu selalu "tidak logic".Padahal ada aspek aspek tertentu dimana logika anak baru akil balig pun dapat menerima