Menurut seseorang segala suatu yg ada itu memiliki tanda empiris walau obyeknya tidak empiris,semisal angin atau udara maka walau itu obyek abstrak tapi kita bisa melihat tanda empiris dari keberadaannya misal melalui gerak dedaunan atau gerak nafas. Bahkan yang disebut energi,sinyal, gelombang,partikel elementer sampai partikel Tuhan,medan kuantum dlsb adalah contoh entitas abstrak atau nyaris abstrak tapi tanda empirisnya masih dapat ditangkap oleh sains melalui peralatan.Bahkan peristiwa penciptaan berupaya ditangkap tanda empirisnya dan melahirkan hipotesa bigbang
ISI PIKIRAN
Intuisi,ingat dan lupa,imajinasi atau hayalan atau berlogika-bernalar semua adalah hal abstrak yang bermain dalam alam pikiran kita.Kita sebut "abstrak"-bukan gaib itu karena kita dapat menyadari keberadaannya walau tidak bisa meng empiriskannya
Apakah sains dapat menangkap tanda empiris dari gerak segala suatu yang ada dan terjadi dalam alam pikiran tsb ?
Sains masih dapat menangkap gerak materi bahkan yg teramat jauh misal di ruang angkasa dengan bantuan teleskop atau dapat menangkap partikel mikroskopis dunia kuantum dengan mikroskop elektron tapi sains tak punya alat untuk menangkap semua yang bergerak dalam alam pikiran manusia
Apakah semua yang ada dan terjadi dlm alam pikiran seperti intuisi,imajinasi,hayalan, lupa-ingat,halusinasi dlsb harus dianggap "tidak ada" hanya karena sains tidak bisa menangkap tanda empiris nya ? ...Tentu saja tidak bisa.Disini kita mesti belajar faham sampai mana batas kemampuan sains dlm membaca segala suatu yang ada dlm kenyataan. Dan karenanya tak perlu total menggunakan prinsip sains untuk memahami realitas secara keseluruhan
TANDA LOGIKA-PELAPIS KETERBATASAN INDERA
Nah beda dengan tanda empiris yang memanfaatkan potensi indera manusia maka tanda logika adalah adalah obyek yang menggunakan kemampuan akal ketika indera sudah tidak bisa berperan menentukan.
Tanda logika ini banyak dimainkan di dunia metafisika karena metafisika banyak mengulas hal atau realitas yang sudah ada diluar pengalaman indera manusia
Tapi tanda logika bukan berarti total lepas dari fenomena realitas inderawi karena tanda logika pun bercermin pada apa yang ada di dunia nampak.Contoh ; orang meyakini adanya sang desainer alam itu dengan menggunakan tanda logika yg mengacu pada bukti di dunia nyata bahwa di dunia nyata prinsip kebetulan,keacakan atau ketiadaan atau ketakpastian yang melahirkan wujud beraturan-deterministik itu tak pernah ada atau terjadi
Jadi kalau ada yg beranggapan prinsip kebetulan atau keacakan atau probabilistik atau ketakpastian bisa membentuk realitas yg teratur-memiliki desain-memiliki mekanisme itu menjadi suatu yang tidak sesuai dengan kenyataan dan lebih merupakan  kepercayaan