Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kapan Sains dan Metafisika Bersentuhan?

28 Maret 2024   07:57 Diperbarui: 28 Maret 2024   13:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: Bobo Grid/Grid.ID

Karena menurut logika bila dibalik gerak tubuh manusia yang terstruktur,terencana,bertujuan mesti ada PIKIRAN yang mengendalikan maka demikian pula secara logika seharusnya gerak materi alam pun di level paling dalam mesti digerakkan oleh PIKIRAN TUHAN.Karena seperti yang bisa kita ketahui melalui sains baik partikel elementer maupun energi itu tak bisa ditunjuk sebagai causa prima penanggung jawab gerak alam karena partikel elementer maupun energi tidak memiliki PIKIRAN dan karena keduanya tidak punya sifat personal

Sebagaimana pikiran itu dimiliki oleh manusia yang punya sifat personal (berkehendak,berkeinginan,punya pandangan) maka di alam pikiran yang mengendali alam hanya mungkin dimiliki oleh personal Tuhan,Atau hanya Tuhan yang memiliki sifat personal di alam

Sekarang bayangkan penjelasan fisika dan penjelasan metafisika itu kita gabung untuk memperoleh pemahaman yang utuh-menyeluruh,pemahaman seperti apa yang bisa anda dapat ?

Tapi untuk tiba pada integrasi penyatuan persfectif fisika-metafisika maka seseorang mesti siap secara mindset.Orang mesti punya mindset dualistik terlebih dulu untuk bisa melakukannya.Kalau mindsetnya masih materialistik-bermata satu maka sampai kapanpun orang akan terus mengandalkan sains untuk menjelaskan keseluruhan,hal yang mustahil diperankan sendirian oleh sains

..............

Adalah sebuah fakta tersendiri kalau ketika sains sudah tak bisa menjelaskan secara saintifik maka sudah biasa kalau orang mencari atau memberi penjelasan secara atau yang bersifat metafisis dan itu sudah lumrah,itu bisa dilakukan baik oleh teis maupun ateis

Contoh penjelasan tentang "kebetulan" maupun "keharusan adanya desainer" Atau penjelasan "yang Ada berasal dari ketiadaan" atau "yang Ada berasal dari yang Ada", keduanya juga penjelasan yang bersifat metafisis,satu dari ateis satu dari teis

Penjelasan metafisis dimaksud adalah karakter penjelasan yang tidak bisa diamati secara empirik kebenarannya atau tidak bisa selalu bisa dibuktikan secara empirik melalui uji coba

Contoh real,ketika Hawking berkata bahwa "karena ada gaya gravitasi maka tak perlu peran Tuhan" maka itu adalah sudah masuk pernyataan metafisik-sudah diluar fisika karena pernyataan tsb tak bisa dibuktikan maupun di uji secara empirik termasuk via eksperiment laboratorium !

Jadi keliru kalau berpendapat dalam sains ateis selalu memakai penjelasan fisika yang serba empirik dan tak pernah memakai penjelasan metafisika yang tak bisa di uji dan dibuktikan secara empirik

Baik teis maupun ateis sama sama biasa memberi penjelasan metafisik ketika persoalan fisika sudah menyentuh metafisika,cuma karakteristiknya yang berbeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun