Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metafisika Bukan Pseudosains, Apa yang Terindikasi Pseudosains?

26 Februari 2024   07:25 Diperbarui: 26 Februari 2024   07:40 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: Inteligent Speculation

Beda dengan bila tidak mengatas namakan sains, misal prinsip "manusia=makhluk materi" atau pandangan materialisme ilmiah atas manusia tersebut di klaim hanya berdasar kepercayaan maka tuduhan pseudosains tidak akan ada

Tuduhan pseudosains akan ada pada suatu yang prakteknya klaim menggunakan prinsip + metode sains tapi rumusannya tidak jelas secara sains,absurd,abu abu,ambigu,tidak bisa diukur,tidak bisa dijelaskan secara hukum fisika,Atau tidak dapat dipertanggungjawabkan menurut prinsip prinsip ilmiah yang diterapkan dalam sains

Contoh rumusan rumusan atau gagasan teoritis terkait manusia yang di tengarai yang berpotensi pseudosains
1."jiwa produk otak"
2."jiwa otonom itu tidak ada"
3."roh itu tidak ada"
4."sesudah mati maka semua hilang-tak ada kehidupan sesudah mati
5."hati itu tidak ada-semua hanya aktifitas otak"
6."sakit jiwa itu diakibatkan gangguan saraf" (bukan persoalan kejiwaan atau penderitaan batin sebelumnya)
7.Dlsb persoalan psikologi-keruhanian

Artnya,semua itu berpotensi pseudosains BILA klaim mengatas namakan sains tapi tidak akan dituduh pseudosains bila klaim hanya sebuah kepercayaan

Dalam agama wahyu ada ajaran kehidupan sesudah mati dan itu tidak mengatas namakan sains tapi berdasar kepercayaan pada wahyu Ilahi maka akan selamat dari tuduhan pseudosains

Demikian pula proposisi proposisi metafisika dalam filsafat seperti system metafisika yang diajukan para filsuf tak bisa disebut pseudosains karena didalamnya tidak menerapkan prinsip sains seperti metode empirik sebagai dasar pembentukannya

Bagaimana dengan ketika kitab suci menjelaskan alam semesta atau obyek yang juga digumuli oleh sains karena merupakan obyek sains ?

Nah tentu itu boleh dianalisa sesuai prinsip dan metode serta peralatan yang ada pada sains tentu untuk kasus yang manusia masih dapat mengamati atau meng observasi nya.

Bagaimana dengan yang tidak bisa diamati seperti deskripsi penciptaan alam atau deskripsi keberadaan lapisan langit ?

Tentu tak boleh mudah vonis pseudosains terhadap sesuatu yang memang obyek sains (karena bersifat material) tapi yang manusia sendiri belum atau tidak bisa mengamati atau mengobservasinya dan tidak bisa menilai atau merumuskannya berdasar peralatan sains yang ada

Karena dalam kitab suci Tuhan banyak mendeskripsikan hal yang manusia tidak atau belum bisa lihat atau amati (termasuk obyek yang bisa masuk kedalam materi bahasan sains) sehingga secara prinsipiil itu akan kembali ke prinsip kepercayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun