Filsafat sebagai institusi keilmuan yg ada dlm peradaban manusia ada atau eksist itu karena manusia awalnya memikirkan hal non fisik dibalik yang fisik dan agama hadir intinya untuk memberi jawaban atas beragam persoalan metafisika yang tidak pernah bisa dijawab manusia
Maka keberadaan institusi filsafat serta agama bisa disebut merupakan representasi adanya persoalan metafisik dibalik yg fisik yang didalami dan digumuli manusia dimana dalam filsafat dan agama persoalan metafisika itu didalami secara intens,dirumuskan dalam beragam rumusan filsafati hasil pemikiran para filsuf dan dalam dunia agama menjadi doktrin yang berdasar wahyu
......
EPISTEMOLOGI METAFISIKA
Bagaimana epistemologi berbasis metafisika secara formal terbentuk utamanya dalam dunia filsafat ?
Dalam dunia filsafat khususnya semua persoalan metafisika yang pernah dipikirkan manusia selama ribuan tahun  itu di dokumentasi,di rekonstruksi,di peta kan-di organisir,maka terciptalah konsepsi ilmu pengetahuan berbasis metafisika, disini epistemologi yang membentuk ilmu metafisika atau metafisika sebagai konsep ilmu pengetahuan dapat ditelusuri
Intinya,dalam dunia filsafat serta agama metafisika itu bukan sekedar wacana atau opini-bukan sekedar pertanyaan pertanyaan yang bersifat acak dan bebas tanpa bentuk tapi lambat laun mengerucut pada terbentuknya konsepsi ilmu pengetahuan yang otonom - tersendiri
Apa saja ilmu pengetahuan berbasis metafisika yang secara formal dikonsepsikan serta diajarkan dalam dunia filsafat serta agama ?
1.ilmu tentang realitas-ontologi
2.ilmu hukum kausalita atau "ilmu sare at" menurut agama
3.ilmu logika
4.ilmu hakikat (utamanya dlm agama)
5.ilmu hikmat (utamanya dlm agama)
Ke 5 bentuk ilmu tersebut disebut konsep "ilmu" dan bukan sekedar wacana atau opini karena didalamnya memiliki konstruksi yang bersifat baku.Apa bagaimana konstruksi ilmiah yang membangun ke 5 bentuk ilmu itu pernah saya tulis secara rinci
Dan bagaimana visi misi serta tujuan keberadaan semua ilmu berbasis metafisika tsb adalah memahami konstruksi metafisis yang membangun realitas secara keseluruhan sekaligus memahami konstruksi metafisis yang membangun konsep kebenaran menyeluruh