Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Konstruksi Fisika-Metafisika

22 Desember 2023   09:09 Diperbarui: 22 Desember 2023   09:17 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang membuat pemahaman konstruktif thd fisika-metafisika jadi kacau adalah wordview materialisme ilmiah yang tidak mau menerima aspek metafisika sebagai bagian dari struktur ilmu dan bangunan kebenaran menyeluruh,Mereka hanya mau mengakui ilmu pengetahuan sebatas aspek fisika

............

Nah bagaimana memahami keberadaan fisika serta metafisika di dunia ilmu pengetahuan dan dalam konsep kebenaran menyeluruh itu mesti difahami secara konstruktif,jangan tumpang tindih.Jangan persoalan metafisika diselesaikan full harus dengan cara fisika dan sebaliknya,Atau persoalan metafisika dihakimi dengan menggunakan metode ilmu fisika

Fisika menggumuli aspek yang bersifat fisik,orientasinya mengungkap hal fisik,visi misinya mendeskripsikan kebenaran empirik.Alat kelolanya yang utama adalah dunia indera walau dibantu peralatan sains.Dan ilmu fisika diwakili oleh yang familiar kita sebut institusi "sains"

Sedang metafisika fokus menggali aspek non fisik dibalik yang fisik (tapi non fisik itu bukan energi,karena eksistensi energi di alam itu terikat secara mekanis dengan materi) yang mana aspek metafisik itu memiliki otonomi tersendiri karena substansinya berbeda dengan aspek fisika.Metafisika lebih fokus pada dominasi penggunaan akal ketimbang indera

Nah bagaimana memahami fisika-metafisika secara konstruktif artinya tidak acak dan tidak tumpang tindih sehingga jelas mana bagan fisika dan mana bagan metafisika, walau ketika kita membicarakan sesuatu persoalan keilmuan atau soal kebenaran dua cara dua metode dan dua interpretasi ; fisika dan metafisika itu bisa dan dapat kita padukan

.................

Kalau kita telusuri dari dasar mulai dari persfective ontologi apa sebenarnya substansi atau hakikat atau dasar paling dasar dari keberadaan metafisika di dunia manusia ?

Itu sebenarnya berasal dari realitas yang ada dan terjadi dalam kehidupan dan dalam jiwa-alam pikiran manusia itu sendiri.Jadi metafisika bukanlah wacana atau konsep yang adanya karena diciptakan secara formal misal dalam dunia filsafat atau dalam dunia agama tapi sesuatu yang awal mula atau bibitnya muncul dari dalam diri manusia itu sendiri

Manusia kelak bisa mengenal apa it konsep "metafisika" sebagai ilmu dan wacana utamanya dlm filsafat karena fitrah atau kecenderungan alami manusia itu selalu memikirkan hal hal non fisik dibalik yang fisik.Contoh ; ketika melihat dan mengamati semesta secara fisik dengan inderawinya maka pikiran manusia mempermasalahkan dan mempertanyakan hal non fisiknya,misal darimana asalnya, makna dan hakikatnya,lalu mempersoalkan hakikat keberadaan manusia didalamnya dan tujuan hidup manusia di dunia.Pertanyaan pertanyaan yang modelnya spt itu muncul secara intuitif sebagai potensi ruhaniah manusia

Jadi kalau kelak ada institusi filsafat dan agama itu karena awalnya manusia mendalami hal non fisik dibalik yang fisik atau non materi dibalik materi.Jadi metafisika ada atau eksist di dunia manusia bukan semata karena ada filsafat dan agama tapi karena dlm kehidupannya manusia menemukan dan menggumuli serta selalu mempertanyakan hal non fisik dibalik yang fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun