Disini otak dapat diposisikan sebagai hanya fasilitator-infrastruktur pemberi fasilitas lalu lintas data dan bukan produser jiwa dengan karakternya yang plural itu
SYSTEM SARAF ITU SARANA- INFRASTRUKTUR-BUKAN PENGENDALI PIKIRAN
Sudah saya jelaskan di awal bahwa system saraf itu hanya sarana-infrastruktur bagi lalu lintas pikiran-data-informasi yg masuk
Tapi APA yang mengendalikan pikiran, kemana arah pikiran berjalan,apakah ke menjadi teis atau ateis, konservatif atau moderat, seniman atau politikus dlsb itu tidak ditentukan oleh system saraf tapi lebih oleh niat,hasrat, keinginan,cita cita,idealisme,bakat, filosofi,keyakinan yang semua itu tidak otomatis melekat sebagai bagian dari system saraf-bukan produk biologis otak.Itulah unsur yang lebih membuat manusia bisa berbeda arah tujuan,karakter,kepribadian, sikap, perilaku, tindakan
Kalau jiwa,perilaku,keyakinan,idealisme ditentukan oleh system saraf logikanya data yang sama otomatis akan menghasilkan output yg sama.Tapi dalam diri manusia data-informasi yang sama pun yang masuk kedlm otak tetep bisa menghasilkan sikap dan perilaku berbeda beda
ANALOGI ;
Ibarat alur jalan di sebuah perkotaan ia hanya memberi sarana lalu lintas pada para pengemudi tapi jalan tidak mengendalikan kemana arah kendaraan,arah kendaraan mengikuti maunya pengendara bukan maunya jalan
Maka arah pikiran pun itu bagaimana niat,hasrat,kehendak,cita cita yg pd tiap orang berbeda walau otak + system sarafnya sama
Apakah neurosains sebagai ilmu saraf bisa mengungkap seluruh mysteri jiwa dan seluruh persoalan kejiwaan ?
Neurosains kalau basisnya system saraf tentu terbatas hanya yg berkaitan dengan mekanisme dan fungsi system saraf, sedang bakat,hasrat,niat,kehendak itu diluar mekanisme system saraf karena itu bersifat individual yg pd tiap orang tidak mungkin sama
Intinya,pikiran lebih dikendali oleh apa yg tersimpan dlm hati sbg pusat kendali jiwa yaitu oleh hasrat hati,niat hati,kehendak hati,bukan dikendali otomatis oleh system