Banyak orang yang belum bisa membedakan antara "teori sains" dalam artian teori yg sudah "jadi" atau yg sudah bicara obyek obyek tertentu ; teori bigbang,teori abiogenesis-biogenesis,teori bigbang,teori evolusi,teori multiverse dll dengan teori dlm artian konseptualnya- konsep murni nya yang dibuat oleh manusia
Teori sains dalam artian konseptual adalah konsep yang dibuat manusia dalam dunia sains demi untuk tujuan tertentu,yaitu menjelaskan berbagai fenomena yang ada dan terjadi di alam sesuai dengan penangkapan dan pemahaman sains
Dan konsep teori formalnya itu dibuat dengan menerapkan prosedur ilmiah tertentu.Diantaranya menerapkan metode ilmiah yang diberlakukan secara teliti-ketat mulai pengamatan-observasi, hipotesa,uji hipotesa,pengujian berulang untuk melihat hasil yg sama,pembuktian sampai peer review
Jadi kalau bicara teori dalam artian yang sudah jadi atau sudah bicara obyek itu jangan diparalelkan dengan teori dalam artian konseptualnya,itu dua hal yang berbeda.Keduanya belum tentu klop, cocok,paralel.Kalau ada teori terbukti keliru artinya tidak klop dengan gagasan konsep teori formalnya
Jadi apakah dibuatnya konsep teori secara formal akademik dengan prosedur ilmiah super ketat itu dalam praktek kenyataannya pasti melahirkan teori dengan level-kualitas serupa dengan konsep formalnya ? ..Belum tentu,Bisa bergantung obyek apa dulu yang diselidiki
Kalau misal sains hendak masuk ke obyek psikologis,obyek mistis,atau obyek obyek yang tersembunyi dan sulit diamati apakah langkah langkah prosedural hingga tahap pembuktian dan peer review bisa di praktekkan ? Disinilah perlu akal sehat untuk menilai
Pertikaian di medsos berawal dari ketakfahaman sebagian orang,seolah semua yang namanya "teori sains" itu paralel dengan teori dalam artian konseptualnya yang dibuat dengan prosedur ilmiah ketat tsb.Ya secara logika belum tentu ... Gagasan teori dengan fakta dalam hal apapun tidak selalu paralel
Dalam praktek- kenyataannya tidak semua teori sains sudah sampai pada level pembuktian dan peer review seperti tercantum dalam prosedur konseptualnya. Bahkan yang masih level "mentah" atau yang masih level hipotesa sering dilabeli "teori" juga semisal multiverse
...............
Ketika saya mengatakan "ah itu kan baru gagasan teori" ... "Teori itu kan kebenarannya relatif",maka ada orang yang seperti tidak terima.Dalam pandangannya sesuatu yang di ranah publik sudah diberi label "teori sains" itu seolah menunjukan konsep yang mesti valid,identik dengan fakta-terbukti, kredibel,karena dibuat  melalui mekanisme yang menerapkan metode ilmiah dengan standar prosedural yang ketat
Saya pun balik bertanya ; Teori apa dan yang bagaimana dulu yang bisa lahir dari rahim konsep teori formal yang dibuat dengan prosedur metode ilmiah superketat tsb.Apakah seluruh yang dilabeli "teori" yang lahir dari dunia sains mutlak semua telah lolos verifikasi sebagai teori yang sudah melalui tahapan prosedural sesuai konsep formalnya ?
Menurut logika,teori yang sudah melewati tahapan prosedural ilmiah yang ketat hingga tahap peer review seperti mustahil keliru atau gugur sebagai teori,Tapi dalam kenyataan selalu ada teori yang di falsifikasi
Apakah misal teori asal usul makhluk,teori bigbang,multiverse (andai dilabeli teori),teori of everything dlsb sudah melalui ujicoba berulangkali dengan hasil konsisten,sudah melewati tahap pembuktian hingga peer review ?
Dan mesti diingat lagi bahwa dalam sains itu ada yang disebut teori ilmiah (dalam artian konsepsi formal yang dibuat sebagai landasan teori) dan ada obyek yang diteliti.Nah masalahnya tidak semua obyek yang diteliti sains itu obyek mudah dimana seluruh prosedur dalam konsep formal teori dapat diberlakukan atau dipraktekkan dengan mudah.
Nah karena tidak semua yang diberi label teori dalam sains sudah lolos verifikasi sesuai prosedur formal nya maka derajat teori yang lahir dari sains tentu saja beda beda.Ada misal teori bigbang dan teori steady state,nah kalau mengacu pada prosedural formal,mana dari kedua teori tsb yang sudah sampai taraf pembuktian dan peer review ?
Kalau obyek alam tertentu sulit sampai tahap peer review (karena sulit diamati,apalagi terkait peristiwa masa lampau) maka obyek apa yang penerapan prosedural teorinya bisa berjalan sempurna hingga tahapan pembuktian dan peer review
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H