Seseorang materialist berkata ;
"Bagaimana bisa memahami hingga mengimani atau meyakini sesuatu dari hal yang tidak ia ketahui secara empiris" ?
Dalam pandangannya segala suatu mungkin mesti empiris dulu baru boleh difahami dan diyakini (?)
Yang saya Pertanyakan ; Apakah dalam kehidupan ini segala suatu yang ingin kita ketahui, fahami dan yakini atau ingin kita jalani atau lakukan apakah bisa selalu full empiris ? Atau selalu tersedia fakta empirisnya ?
Dalam kasus kasus yang dibawa ke pengadilan saja untuk menggali fakta empiris kadang perlu proses sidang yang lama dan berbelit,Kalaupun dianggap terungkap mungkin itu hanya berdasar keyakinan hakim dan bukan karena fakta originalnya dapat diputar kembali
Dalam dunia sains pun faktanya banyak obyek yang sudah sulit diamati seluruh variabelnya sehingga sebuah teori kadang ditarik dari hipotesa atas bukti tak langsung yang ditemukan yang dianggap berkaitan dengan gagasan teoritis
MENGAPA ADA RANAH KEPERCAYAAN-KEYAKINAN
Apakah anda faham secara struktr keilmuan kenapa dalam kehidupan manusia ada yang namanya keyakinan dan kepercayaan ? Ini bukan soal yang menyangkut agama saja tapi dalam berbagai persoalan hidup yang manusia temukan dalam pengalamannya
Contoh ; Anda butuh rasa nyaman fan aman saat berkendara di jalanan,ya anda harus yakin bahwa semua yang berkendara dijalan itu punya kapasitas mengemudi.Tapi anda tidak akan bisa menanyai satu persatu pengendara di jalan raya
Orang memilih jodoh saja tak selalu sepenuhnya berdasar pengetahuan empiris tapi bisa berdasar unsur kepercayaan atau keyakinan.
Dalam berbagai aspek kehidupan mustahil manusia bisa lepas dari unsur kepercayaan dan keyakinan bahkan dalam dunia sains sekalipun
Jadi dalam kehidupan ada yang namanya kepercayaan dan keyakinan itu KARENA PENGETAHUAN MANUSIA TERBATAS.Termasuk baik pengetahuan empiris maupun pengetahuan logika
Maka keberadaan keyakinan adalah suatu hal yang logis dan rasional
ALAT BANTU KEYAKINAN
Nah untuk mencapai level yakin itupun manusia tak bisa langsung meloncat,Tak ada keyakinan yang bisa muncul dari rusng hampa tanpa pengetahuan sama sekali
Nah karena indera dan pengalaman indera itu terbatas maka manusia diberi akal untuk melapis  keterbatasan dunia indera.Maka dengan akalnya manusia membuat penalaran, perhitungan,pertimbangan,perkiraan,prediksi atas hal hal yg belum empiris.Maka dengan bantuan pertimbangan akal itu lahir keputusan mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak
Maka itu sebab akal menjadi alat vital dalam memahami agama yang banyak memberitahu manusia adanya hal-obyek gaib
Dan tidak semua hal diperlihatkan Tuhan secara empiris itu ya maknanya agar manusia mau menggunakan akal dan hatinya dan tidak melulu bergantung pada input dunia inderawinya
Maka kalau binatang punya insting alami sebagai pelapis keterbatasan dunia inderanya,Tapi manusia memiliki akal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H