Tapi ini tentu bukan bentuk cocokologi sebagaimana yang biasa dituduhkan tapi kenyataan yang mencocokan diri dengan ayat,karena ayat terlebih dahulu hadir sebelum penelitian dilakukan
Artinya,bila kita cermati secara seksama maka pola pola dualistik itu akan ada dimana mana diberbagai bentuk realitas kehidupan termasuk pada realitas yang dialami oleh masing masing individu
Yang unik adalah interaksi antar instrument yang  merupakan bagian dari pola pola dualitas itu mengerucut pada makna makna tersendiri.sebuah peristiwa yang dialami seseorang melibatkan banyak pola dualitas dan berujung misal pada pemahaman bahwa sesuatu itu benar atau salah,baik atau buruk,menguntungkan atau merugikan
Secara ontologis pun sebenarnya seseorang hanya bisa memahami hakikat-definisi-makna-kedudukan sesuatu hanya apabila disandingkan serta dibandingkan dengan sesuatu yang menjadi pasangannya
Kita bisa tahu benar itu karena di dunia ini ada salah,kita bisa tahu apa itu baik karena di dunia ini ada salah,kita tahu apa makna putih-kesucian karena kita membandingkannya dengan hitam-kekotoran,bahkan kita hanya bisa faham makna lelaki karena kita diperkenalkan pada yang menjadi pasangannya yaitu perempuan
Inilah yang dalam agama disebut 'hikmat Ilahi' yang dirumuskan menjadi konsep 'ilmu hikmat' yaitu bentuk ilmu atau cara pandang Ilahiah yang mengungkap rahasia pekerjaan Ilahi dimana didalamnya ada maksud tujuan maksud tujuan tersendiri yang bersifat Ilahiah. dengan kata lain semua yang tercipta atau yang diciptakan sebagai realitas itu bukan tanpa makna atau nihil tapi memiliki tujuan tersendiri,sebuah pandangan yang berlawanan dengan cara pandang nihilist tentunya.
Orang yang tidak faham ilmu hikmat terkadang membenturkan pola dualitas tersebut sebagai pengingkaran terhadap Tuhan bahkan hingga Tuhan dianggap sebagai entitas yang tidak ada. Di dunia filsafat ada pemikiran bahwa Tuhan dianggap tidak ada karena kehadiran kejahatan serta penderitaan di dunia. dimana kehadiran semua itu dianggap sebagai ketidak maha kuasaan Tuhan
Lalu munculah pertanyaan fenomenal yang banyak tercantum dalam buku buku filsafat ketika membahas masalah ketuhanan itu, "bila Tuhan maha baik, mengapa ada kejahatan?"
Padahal jawaban logis nya sebenarnya mudah,bahkan orang awampun mungkin mudah untuk memahaminya,bahwasanya bila di dunia ini tidak ada hal hal negatif semacam kejahatan, ketidakbenaran, penderitaan lalu bagaimana bisa manusia bisa memahami kebalikannya,lalu mereka menjadi pencari serta pejuang kebenaran, mencari jalan menjadi manusia yang bahagia,berusaha untuk menjadi orang baik dlsb.sangat logis,sebuah desain cerdas dari yang maha kuasa
Pola dualitas yang mengarah pada makna atau maksud tujuan tersendiri yang jelas pun dapat kita lihat dari pola dualitas yang kita temukan dalam agama Ilahiah : ada benar ada salah,ada baik ada buruk,ada pelaku kebaikan ada pelaku jejahatan, ada dunia ada akhirat,ada sebab ada akibat,ada kehidupan ada kematian,ada perbuatan ada balasan,ujungnya ada sorga ada neraka sebagai simbol adanya kebahagiaan dan penderitaan abadi.ini saya sebut 'dualisme berantai' yang diarahkan pada makna-tujuan tertentu
Tetapi hal yang coba saya jelaskan secara runtut-sistematis,jelas dan terang benderang itu bagaimana ketika masuk dunia filsafat ?