Karena sebenarnya ada jurang yang menganga antara pembuktian rasio dengan pembuktian empiris dan jurang itu hanya dapat dijembatani oleh pemahaman terhadap adanya tatanan hierarki ilmu pengetahuan.yang sayangnya kaum positivist pasti menolak hierarki ilmu pengetahuan yang menempatkan ilmu empirik dibawah ilmu metafisik
Sebaliknya,di sisi lain dengan adem kaum beragama mencari penjelasan tentang masalah demikian dari petunjuk kitab suci yang mereka pegangi.sehingga pertanyaan seputar ketuhanan tidak menggantung hanya sebatas pertanyaan
Dengan kata lain ada dua kutub utama yang berupaya menjelaskan persoalan ketuhanan
1.kutub filsafat.dalam arti lain penjelasan tentang masalah ketuhanan menurut sudut pandang serta pemikiran manusiawi.kutub ini tentu akan terbagi pada dua bagian antara penjelasan atheistik dan teistik.contoh yang teistik adalah penjelasan Thomas aquinas
2.kutub agama.utamanya agama Ilahiah (agama yang diturunkan para nabi) yang berupaya memberi penjelasan konstruktif-mendetail dengan mengacu pada kitab suci sebagai sumber.intinya ini adalah deskripsi tentang Tuhan menurut penjelasan Tuhan sendiri
Nah pada garis besarnya benang merah kesimpulan yang dapat ditarik dari pemikiran ketuhanan versi atheistik adalah, mereka tidak mempercayai adanya Tuhan karena sebagaimana tertulis dalam buku Louis O kattsof : "proposisi proposisi mengenai Tuhan tidak dapat diverifikasi"
Dan "verifikasi" yang dimaksud kan kaum atheis adalah verifikasi empirik-bukan verifikasi akali sebagaimana yang biasa digali para teolog
Atau secara sederhana bisa dikatakan,pada dasarnya mereka tidak mempercayai Tuhan karena keberadaan Tuhan tidak dapat dibuktikan secara empirik.kaum teistik dalam wilayah filsafat telah berupaya membuat verifikasi berdasar argument akali sebagai mana contohnya konsep pembuktian ala Thomas aquinas atau hingga Aristoteles.tapi bagi atheis nampaknya sehimpunan bukti rasional yang lalu terhimpun dalam buku buku teologi  itu masih belum cukup karena yang mereka tuntut dan permasalahkan selalu dan selalu pembuktian secara empirik
Nah inilah persoalan utama yang hendak saya sampaikan dalam artikel ini,dimulai dari pertanyaan :
Bisakah keberadaan Tuhan dibuktikan secara empirik ?
Pertanyaan itu tentu beda dengan pernyataan bahwa bukti eksistensi keberadaan Tuhan sebenarnya dapat dibuktikan secara empirik,sebagai contoh,bukti bukti fisik peninggalan dari peristiwa terbelahnya laut merah sudah ditemukan para ahli sejarah untuk membuktikan bahwa peristiwa itu benar benar terjadi-bukan dongeng