Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Melawan Opini Media?

13 Oktober 2019   06:57 Diperbarui: 13 Oktober 2019   07:17 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : jagatngopi.com

Nah bagaimana dengan publik yang tiap hari disuguhi beragam opini opini media ?

Setidaknya mereka akan terbagi menjadi dua golongan,antara yang polos dan yang kritis.yang polos artinya cenderung mengikuti begitu saja arus opini yang dibentuk media.mereka menyikapi opini media ibarat anak yang disuapi makanan oleh ibunya artinya cenderung menelannya begitu saja tanpa banyak dicerna lagi

Dan yang bersikap kritis artinya yang menyaring,menganalisis secara seksama tiap opini yang ada atau yang dibuat dibalik berita utamanya opini yang dibentuk media media resmi.dan publik yang cerdas mencermati ideologi serta visi misi yang ada dibalik media tertentu

Publik yang kritis biasanya diawali oleh sebuah kesadaran mendasar bahwasanya opini media itu dibentuk oleh sekelompok orang yang memiliki cara pandang tertentu dan juga visi misi tertentu yang belum tentu bersesuaian dengan apa yang menjadi prinsip nya

Karena jangan salah,kadang opini media itu menjadi 'penguasa' atas fikiran publik.artinya mereka yang ada dibalik media sanggup mengendalikan alam fikiran publik sehingga sadar tak sadar mengikuti cara pandang serta pemahaman mereka

Tetapi publik yang memiliki iman,prinsip, keyakinan tersendiri yang kuat biasanya tidak mudah larut begitu saja dengan alam fikiran media tertentu mereka lebih cenderung akan mengolah berita berita itu dengan racikan yang dilandasi oleh apa yang menjadi prinsip atau idealisme nya

Dan juga jangan salah,kadang media membuat opini yang terlalu over-kalau ibarat air yang dituangkan ke gelas : terlalu meleber.sehingga apa yang di opini kan kadang sudah tidak terlalu sinkron dengan apa yang diberitakan

Katakanlah beritanya satu meter tapi opini yang dibuat berpuluh meter,menyisir hal hal yang memang menjadi visi misi sang pembuat opini

Nah publik yang melihat adanya opini opini yang sudah dipandang negatif yang dibuat media besar lalu mereka membuat sebentuk perlawanan walau dengan peralatan 'seadanya' 

Dan kita sering melihat perlawanan terhadap opini media media besar yang dilakukan oleh publik lewat medsos walau kadang dengan narasi narasi yang sederhana dan seadanya dan terkadang dengan lebih di bingkai oleh emosi.dan jangan salah,komentar komentar publik via medsos itupun kadang merupakan sebuah opini tersendiri

.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun