Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Sebenarnya Beda antara Harapan dengan Angan-angan?

21 Juni 2019   08:33 Diperbarui: 21 Juni 2019   10:23 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : tribunnews.com

Atau ketika seseorang memiliki pengharapan memiliki rezeki yang lebih banyak, maka ketika ia sudah mengkhayal khyalalkan naik mobil bagus, tinggal di rumah bagus,memiliki benda benda yang menjadi idamannya dan khayalan khayalan itu mendatanginya secara massiv maka tanpa sadar ia sudah terperosok pada dunia angan angan

Dengan kata lain, pengharapan adalah suatu yang masih murni spiritual, sedang angan angan adalah spiritualitas yang sudah banyak di bumbui gambar gambar bergerak yang mirip video kalau di dunia nyata.gambar gambar abstrak itulah yang sering melabrak batas realitas, batas logika bahkan batas dari pengharapan itu sendiri

...........

Mengapa agama Agama memandang buruk-negatif apa yang disebut sebagai angan angan? 

Karena dengan ber angan angan manusia sudah keluar melewati batas pengharapan dan sudah masuk ke wilayah yang bukan lagi wilayah pengharapan

Karena menurut agama dan juga menurut logika bahwasanya apapun yang kita harapkan itu adalah suatu hal yang belum tentu akan tercapai. Sedang selalu membayang bayangkan-mengkhayal khayalkan tanpa henti apa yang diharapkan atau di inginkan untuk terjadi itu maka hal yang di khayalkan itu seolah akan atau sudah atau harus menjadi kenyataan.

Sehingga ketika yang di khayal khayalkan itu tidak juga menjadi kenyataan maka rasa putus asa dan lemah semangat pun menyeruak dalam jiwa atau lebih dalam lagi perasaan marah pada Tuhan atau dengan kata lain ada efek negatif yang semacam efek dari zat adicktiv bila seorang terlalu panjang ber angan angan

Yang diajarkan oleh Tuhan adalah agar manusia menyertai semua pengharapannya dengan do'a serta kepasrahan. Artinya ia menitipkan serta mempercayakan semua pengharapannya pada Tuhan dan-sehingga bila Tuhan menghendaki lain sehingga pengharapannya tidak terpenuhi maka ia tidak kecewa-tidak bersedih hati atau tidak menyimpan dendam pada Tuhan

Tapi bayangkan bila apa yang menjadi pengharapannya itu kelewat di bayang bayangkan dan dikhayal khayalkan maka efek terhadap mental-spiritual-emosional akan lain.

Disamping melahirkan semacam beban mental karena apa yang kita harapkan seolah harus terjadi maka pengharapan kepada Tuhan bisa berubah menjadi semacam tuntutan, menuntut Tuhan untuk mengabulkan apa yang menjadi pengharapan kita

Itulah, malaikat menuntun kita untuk memiliki pengharapan yang baik, tapi setan menjerumuskan kita pada angan angan yang panjang yang tanpa ujung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun