Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pahami Apa Itu Imajinasi Sebelum Membahas "Kitab Suci Itu Fiksi"

3 Februari 2019   07:39 Diperbarui: 3 Februari 2019   16:58 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imajinasi itu wilayah manusia

Imajinasi adalah wilayah manusia atau  SDM-sumber daya manusia yang melekat alami dalam alam fikiran manusia.apapun yang masuk kedalam alam fikiran manusia akan bersentuhan dengan atau akan mengalami pengolahan imajinasi. Pada awalnya sesuatu itu putih setelah di olah oleh imajinasi maka sesuatu itu bisa berubah menjadi nampak biru-hijau-merah-hitam dlsb.

Sedang bila kita ingin memasukkan makna 'fiksi' kedalam pembicaraan ini maka bisa disebut wilayah fiksi adakah fakultas dimana imajinasi imajinasi terdapat didalamnya, atau wilayah tempat dimana imajinasi imajinasi bermain.mencoba mengikuti jalan fikiran Rocky gerung 'fiksi adalah sesuatu yang memantik imajinasi'

Masalahnya adalah; dari imajinasi itu tidak selalu lahir hal-hal yang baik dan benar tetapi juga bisa lahir hal-hal yang tidak baik dan tidak benar ini paralel dengan sifat dasar manusia yang tidak selalu benar-baik tetapi juga bisa salah-buruk. Beda dengan malaikat atau setan, bila mereka dapat ber imajinasi maka dari malaikat akan lahir hanya imajinasi imajinasi yang baik dan dari setan akan lahir hanya imajinasi imajinasi yang tidak baik. Bila imajinasi ingin terarah kepada hal hal yang baik-benar maka ia harus dituntun oleh kitab suci atau di kontrol oleh nalar sehat.

Sebab tanpa kontrol-tuntunan maka imajinasi bisa berbalik merusak nalar, banyak orang menjadi gila atau akalnya menjadi miring akibat penggunaan imajinasi yang tidak terkontrol. Film-film fiksi ilmiah yang tidak masuk akal atau film-film porno adalah contoh dari imajinasi - imajinasi liar yang sudah berada diluar kontrol nalar atau imajinasi yang hanya mengeksploitasi unsur nafsu. Sihir adalah salah satu bentuk penyalah gunaan imajinasi.sebab itu kalau ada yg beranggapan imajinasi sebagai sesuatu yang selalu baik-positif itu pendapat yang pasti salah.Sebab tanpa kontrol nalar malah bisa lahir imajinasi imajinasi yang bahkan liar. Sebab itu kebenaran yang lahir dari imajinasi atau olahan imajinasi itu bersifat relatif-bisa benar bisa salah, termasuk ketika meng imajinasikan ayat-ayat kitab suci. 

Sebab itu di sisi lain dalam membahas masalah ini kita harus terlebih dahulu menempatkan kitab suci pada posisi lain yang berbeda yaitu sebagai sesuatu yang hakikatnya berasal dari Tuhan-sebagai wilayah Tuhan sehingga kebenaran nya pun kelak dapat difahami sebagai bersifat 'hakiki'.

Nah sehingga apa itu 'wilayah Tuhan'-apa itu 'wilayah manusia', apa itu 'hakikat' dan apa itu 'imajinasi' serta apa itu 'yang hakiki' dan apa itu 'yang relatif' itu semua merupakan proposis proposisi atau element-element keilmuan yang harus dibawa ketika kita merekonstruksi persoalan 'kitab suci itu fiksi' yang sudah menjadi polemik publik itu agar dapat dihasilkan pemahaman yang konstruktif sebagai penyelesaian akhirnya.

Nah ketika Rocky gerung mengatakan bahwa 'kitab suci itu fiksi' maka reaksi orang nampak berbeda beda, ada yang menafsirkan atau menanggapinya secara positif dan ada yang menanggapinya secara negatif sehingga menimbulkan polemik tersendiri yang nampak agak rumit.Sehingga untuk menyelesaikan polemik demikIan itu agar tak berkepanjangan perlu rekonstruksi masalah secara tertata-konstruktif dan membuat analisis konstruktif atas apa itu 'imajinasi' adalah salah satu cara terbaik untuk menyelesaikannya karena Rocky mengatakan bahwa 'fiksi itu sesuatu yang memantik imajinasi'.

Dengan kata lain, hakikat fiksi itu berkaitan dengan eksistensi imajinasi. Tetapi yang pasti salah dari pernyataan Rocky adalah bila benar ia beranggapan bahwa 'imajinasi itu selalu baik', walau memang benar imajinasi itu suatu yang baik dalam arti dapat membangkitkan energi serta keluasan berfikir tetapi masalahnya hasilnya belum tentu suatu yang baik atau benar

Termasuk kitab suci, hakikatnya ia adalah (diyakini pemeluknya) berasal dari Tuhan-firman Tuhan. Maka ketika ia masuk ke alam fikiran manusia ia pun akan bersentuhan dengan imajinasi imajinasi yang berwarna warni yang nilai nya tidak semua benar-baik.ada yang meng imajinasikannya ke kiri dan atau ke kanan.Sehingga kebenaran kitab suci yang bersifat hakiki itu ketika sudah dibingkai imajinasi tertentu dapat menjadi nampak relatif, padahal bukan kebenaran kitab suci itu relatif tetapi hasil olahan imajinasi manusiawinya itu yang kebenarannya bisa bersifat relatif. 

Contoh untuk ini adalah orang yang meng imajinasikan kitab suci ke arah 'kiri' misal ke arah mistisme atau kearah menjadikannya sebagai properti paranormal atau ke arah mengkonsep ajaran 'manunggaling kawula gusti' dan lain sebagainya. Pernyataan Syech siti djenar 'ana al haqq' itupun adalah salah satu contoh hasil olahan imajinasi manusia atas ayat ayat tertentu yang berbicara tentang hubungan Tuhan-manusia

Dengan kata lain, manusia harus bisa membedakan antara wilayah hakikat dengan wilayah imajinasi,wilayah Tuhan dan wilayah manusia.sehingga yang salah adalah apabila ada yang mengatakan bahwa HAKEKAT kitab suci itu fiksi sebab kitab suci bukan lahir atau bukan berasal dari imajinasi manusiawi. kedudukan imajinasi hanyalah penerima-pengolah-penafsir yang bisa benar-bisa salah

Dengan kata lain, publik harus memahami secara menyeluruh apa itu 'imajinasi' sebelum masuk ke membahas pernyataan 'kitab suci itu fiksi' agar jangan ada yang berpandangan bahwa kitab suci itu hasil imajinasi manusia karena kedudukan imajinasi disini hanya lah fihak kedua-sebagai penerima-lalu mengolah bukan pencipta hakikat kebenaran kitab suci.

Analoginya ibarat gula, ketika keluar dari pabrik gula maka wujud-bentuknya sama tetapi ketika sudah masuk ke tiap rumah maka ia diolah menjadi bahan olahan yang berbeda beda,ada yang menjadikannya bahan olahan kue, bahan olahan manisan dlsb.Nah manusia pun meng imajinasikan kitab suci tidak selalu sama bahkan dapat berbeda beda, itu sebab tafsiran-pandangan-pendapat seseorang terkait kitab suci atau terkait ayat ayat tertentu dari kitab suci menjadi tidak selalu sama.lahirnya banyak aliran serta mazhab keagamaan yang berbeda beda itu dapat menunjukkan bahwa semua itu bisa berawal dari peng imajinasi an yang berbeda beda.

Demikian pula di sisi lain sebelum membahas persoalan 'kitab suci itu fiksi' maka para agamawan wajib memberikan penjelasan bahwa kitab suci itu hakikatnya dari Tuhan,dari alam fikiran Tuhan-konsep kebenaran menurut Tuhan tentu dengan menunjukkan argumentasi-bukti kuatnya bahwa kitab suci itu suatu yang mustahil bisa di buat manusia, agar jangan ada yang mengarah pada pandangan seolah kitab suci itu hasil fiksi atau hasil dari manusia ber imajinasi,karena fungsi imajinasi dalam hal ini hanyalah pengolah bukan pencipta hakikat keberadaannya.

........

Nah sekarang persoalannya; betulkah Rocky gerung melakukan penodaan atas agama ketika ia mengatakan 'kitab suci itu fiksi'?

Jawabnya YA,KALAU ia mengatakan bahwa kitab suci itu hakikatnya fiksi karena oleh penganutnya diyakini sebagai suatu yang hakikatnya berasal dari Tuhan,sedang fiksi itu wilayah manusia-bukan wilayah Tuhan. Sehingga mengatakan 'kitab suci fiksi' dapat ditafsirkan oleh sebagian orang sebagai pernyataan bahwa kitab suci itu hasil olah imajinasi manusiawi

Tetapi jawabnya bisa TIDAK, KALAU ia mengatakan dengan jelas bahwa kitab suci itu fiksi-wilayah fiksi dalam artian ketika ia masuk ke alam fikiran manusia maka imajinasi imajinasi manusiawi akan ikut bermain didalam nya

Jadi yang perlu diminta dari Rocky gerung sebenarnya sekedar penjelasan konstruktif agar masyarakat tidak salah tafsir atas apa yang dikatakannya. karena tidak semua masyarakat terbiasa dengan narasi filsafat dengan argumentasi yang menurut mereka mungkin sedikit rumit,sebagian terbiasa melihat suatu persoalan dengan cara berfikir yang simpel-sederhana-hitam putih.itu bukan suatu yang salah,karena apabila semua berbondong bondong masuk diskursus filsafat maka cara berfikir publik akan ikut menjadi 'rumit' dan dikuatirkan persoalan persoalan publik akan malah menjadi sulit diselesaikan ! (jadi biarkan bila sebagian publik terbiasa berfikir sederhana). nah sebab itu perlu argumentasi yang tepat tetapi sederhana untuk dicerna ketika harus berhadapan dengan cara berfikir publik seperti itu

...........

Itulah rekonstruksi masalah ini harus tertata- konstruktif agar tidak menimbulkan fitnah berkepanjangan.dan saya menulis ini karena banyak yang masih mempermasalahkan masalah ini termasuk dalam tulisan tulisan baru di Kompasiana.artinya persoalan ini masih mengendap dalam alam bawah sadar banyak orang sehingga perlu penyelesaian konstruktif-menyeluruh 

.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun