'Lho kok dimata para gelandangan,..mengapa tidak dimata para mahasiswa, para tokoh masyarakat,para analis politik atau dimata emak emak juga masih pantes tuh kedengarannya'..... ucap teman saya ketika saya hendak membuat judul artikel ini
'Kalau dimata semua yang kamu sebut itu sudah tidak aneh,paling yang lahir nanti pro kontra,kalau yang dimintai pandangan adalah para ahli politik maka yang akan lahir adalah analis analis politik,kalau yang dimintai pandangan adalah para simpatisan partai dari kedua kubu paling yang lahir perdebatan yang tak berkesudahan,kalau yang dimintai pendapat adalah emak emak paling mereka minta harga sembako murah,minta jaminan kesehatan ditingkatkan dlsb..... gak aneh,sebab itu yang selalu kita tangkap di media' ..kataku
'Kamu pikir para gelandangan itu tidak memiliki mata dan fikiran,bukankah mereka itu juga manusia dan bagian dari rakyat Indonesia ?' ... sergahku juga
Tapi bagaimana meminta pandangan para gelandangan,? ..rasanya itu ide aneh yang pernah ada dan mengundang rasa kepenasaran tersendiri yang luar biasa sebab belum pernah ada di dunia ini para gelandangan yang di mintai pendapat soal debat capres cawapres
Tapi saya pernah kecele ketika berusaha meminta pandangan kaum marginal perihal masalah ini,ketika saya menanyakan hal itu pada mereka maka mereka malah pada memalingkan muka dan sama sekali tidak menampakkan antusiasme sebagaimana rakyat pada umumnya akan antusias bila dimintai pendapat soal itu
Ya orang orang pada umumnya akan menampakkan antusiasme bila dimintai pendapat soal itu karena itu menyangkut keikutsertaan mereka didalamnya, mereka akan merasa menjadi bagian penting karena mereka seolah menjadi para aktor penentu nya
Sedangkan para gelandangan itu mengapa mereka tak memperlihatkan antusiasme sama sekali ? ...saya mencoba mencari cari jawabannya menurut jalan fikiranku sendiri ...
Mungkin mereka tidak memiliki antusias karena mereka memandang pilpres atau debat capres cawapres itu tidak berkaitan sama sekali dengan nasib mereka atau mungkin nasib mereka tak pernah sekalipun dibahas dalam debat capres cawapres sebelumnya.memang belum pernah saya dengar ada capres yang menjanjikan apa atau apa untuk para gelandangan itu, sehingga mereka betul betul disebut sebagai 'kaum marginal' dalam artian yang memang sebenar benarnya yaitu kaum yang terpinggirkan dari pembicaraan apapun termasuk yang biasa diperdebatkan dalam debat capres cawapres.dan dari presiden yang satu ke presiden yang lain kaum gelandangan tetap saja selalu ada dan malah seperti tambah banyak
Sayapun berupaya membicarakan secara serius perihal masalah ini dengan beberapa teman yaitu soal mengapa kaum gelandangan itu nampak tidak memiliki antusias sama sekali terhadap debat capres cawapres dan secara umum terhadap masalah politik?
Teman teman yang tidak memiliki perhatian terhadap masalah ini hanya pada garuk garuk kepala, mungkin itu tanda mereka ogah memikirkannya. mungkin mereka memandang itu masalah yang ganjil bila dipersoalkan atau mereka merasa aneh kalau debat capres cawapres harus melibatkan kaum marginal segala. sebagian mungkin malah merasa geli mendengarnya ... karena sebagian nampak hanya senyum senyum mendengarnya tanpa mau mengeluarkan sepatah katapun
Tapi ada pernyataan seorang teman yang lalu menyadarkan saya,.. ia mengatakan bahwa kaum gelandangan itu tidak memiliki kepedulian sama sekali terhadap masalah politik,sosial,ekonomi termasuk debat capres cawapres karena mereka ... tidak pernah nonton TV ! ....Â
'Bagaimana mereka bisa punya TV rumah saja tidak punya !' celutuk teman saya dibarengi suara ketawa yang cukup keras dari teman teman lain
Tinggallah saya yang terbengong bengong ... tidak kepikiiiiir sama sekali soal itu .. hadehh ..(menepak jidat) .. boro udah capeeee membuat analisis-penelitian kesana kemari hingga mendalami masalah itu sampai berhari hari bahkan....
Tapi saya pikir ada bagusnya juga para gelandangan itu tidak punya TV, mereka tidak perlu mumet mikirin masalah politik,tidak perlu mumet mikirin masalah hutang luar negeri,tidak perlu ikutan debat masalah politik yang bikin hati panas itu atau tidak ikutan terpecah belah gara gara pilihan politik yang berbeda ... rasanya tenaaaaang dan tenteram
Dan lebih dari itu mereka menjadi tidak tahu bahwa sebenarnya mereka pun punya hak politik yang sama dengan yang lainnya apabila mereka mau menuntut atau mempermasalahkan hal itu .....
.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H