Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengapa Sulit Mencari Kebenaran di ILC ?

22 Agustus 2018   14:28 Diperbarui: 23 Agustus 2018   15:22 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: nusantaranews.com

Opini opini itulah yang memainkan fakta fakta sedemikian rupa seperti orang memainkan bidak bidak caturnya-merubah warna fakta yang semula terang menjadi terkadang kabur atau bahkan gelap atau yang membuat fakta fakta itu yang semula memiliki kedudukan terhormat menjadi terinjak injak.dengan kata lain opini sering menjungkir balikkan derajat-kedudukan fakta

Kebenaran PASTI ada di wilayah fakta fakta tetapi belum tentu di wilayah opini,sebab itu adalah wilayah tafsiran yang sering sarat kepentingan.kebenaran fakta itu bersifat tunggal tetapi setelah masuk wilayah opini kebenarannya nampak 'beragam-beraneka warna' karena orang membingkainya dengan bingkai kepentingan atau bingkai kacamata sudut pandang yang berbeda beda

Atau dengan kata lain, di wilayah opini fakta fakta yang adalah kebenaran itu sering dibuat sebagai alat atau bingkai bagi pembenaran

......

Itulah saya telah mengungkap argumentasi dari apa yang menjadi judul artikel ini. pertama dan utama tentu adalah karena mereka para panelis ILC termasuk pemandu nya adalah manusia yang berbeda beda isi kepala-pandangan-kepentingan-kutub politik dlsb.

Dan asumsi saya; tidak semua mereka yang  hadir murni semata ingin mencari kebenaran. itulah yang membuat kebenaran seperti bermain petak umpet di ILC kalau tidak disebut kadang 'gelap' karena itulah; manusia terlalu banyak menariknya kesana kemari

.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun