Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna Idealisme

18 Agustus 2018   11:29 Diperbarui: 3 November 2020   17:24 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Idealisme (Sumber: www.quora.com)

Pergumulan pemikiran atau yang lebih dalam lagi; pergumulan spiritual dengan sesuatu dalam kehidupannya menumbuhkan kehendak-cita cita -tujuan tersendiri yang bersifat pribadi.bibit idealisme itu seperti biji yang tumbuh ditanah yang subur, bukan di tanah milik orang lain.

Lalu dalam jiwa ia bertunas-berpohon-berdahan-berdaun dan lalu berbuah.buah dari idealisme adalah rasa bahagia apabila idealisme nya itu membuahkan hasil yang bisa dipetiknya atau dipetik bersama tetapi kebahagiaan seorang idealis seperti mirip dengan penggambaran filsafat idealisme adalah pada hal hal yang bersifat abstrak-spiritual bukan pada hal yang material.

Ya,ciri dari idealisme adalah ia murni bersifat pribadi-berdasar pengalaman pribadi-mengacu pada cita cita dan tujuan yang berasal dari kontemplasi pribadi dan artinya bukan sesuatu yang di doktrinkan dari luar.dengan kata lain.

Idealisme tak bisa ditumbuhkan melalui indoktrinsi atau proses cuci otak yang tanpa pengalaman-kontemplasi serta penghayatan pribadi.seorang yang prinsip-pandangannya hanya mengekor orang lain tentu tak bisa disebut idealist dan artinya,idealisme adalah suatu yang tidak bisa diajarkan secara formal di lembaga lembaga pendidikan formal karena sifatnya murni personal-berkaitan dengan hasrat-kehendak yang datang dari jiwa-fikiran seorang individu.

Dan artinya, idealisme adalah suatu yang berkaitan dengan hal abstrak-terkait keyakinan-filosofi- nilai nilai, bukan suatu yang melekat dengan hal yang material-duniawi sehingga orang yang fokus kepada meraih kekayaan atau jabatan atau apapun yang berwujud benda misal tak bisa disebut idealis.

Memiliki serta memegang ilmu pengetahuan beda dengan  memiliki serta memegang idealisme.karena yang pertama itu bisa karena tuntutan pekerjaan semata misal sebagai pengajar atau birokrat atau direktur dlsb dan mereka tidak akan kehilangan ilmu serta jabatannya apabila menjual ilmu nya atau memperoleh bayaran dari jasanya.hanya bedanya,mereka tidak terikat dengan rasa cinta yang kuat dengan apa yang dimilikinya itu.

Beda dengan idealist sejati yang bahkan rela kehilangan imbalan materi demi tetap melekatnya rasa cinta terhadap ide-gagasan atau prinsip yang dicintainya.dan sebaliknya malah seseorang bisa kehilangan idealismenya apabila orientasinya berubah misal fokus mendesain ide-gagasannya itu lebih kepada untuk menghasilkan materi dan apalagi sampai menjual keyakinannya.

Memiliki idealisme itu seperti memiliki seorang istri dengan sifat sifat aslinya yang pencemburu, contoh,apabila seseorang mulai membelakangi idealismenya hanya karena pengaruh faktor materi atau faktor lain yang berlawanan dengan apa yang selama ini diperjuangkannya maka lambat laun idealisme itu akan pergi dari hatinya dan lalu semangat-gairah mencintai ide-gagasan-keyakinan-nilai nilai yang personalitis itu lambat laun menghilang.

Itulah idealisme tak bisa diselingkuhi oleh hal hal yang material, sehingga musuh yang terbesar dari idealisme sebenarnya adalah kemunafikan.apabila seseorang telah jatuh menjadi munafik maka otomatis idealisme akan pergi meninggalkannya karena ia merasa sebagai 'isteri' yang tak lagi di cintai.

Sebab sang munafik memegang sesuatu seperti nilai nilai atau hal abstrak lain bukan untuk diyakini dan diperjuangkan tetapi untuk dijual-demi memperoleh kesenangan atau keuntungan materi.

Tengok orang orang seperti Hitler atau Nietze mereka mungkin memegang  ide gagasannya dengan kuat bukan dengan tujuan utama mencari kekayaan atau untuk dijual sehingga mungkin bilapun disodori setumpuk uang mereka tetap kukuh dengan pendirian serta cita citanya walau mereka dinilai oleh orang orang bermoral baik sebagai orang orang yang tersesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun