Dengan kata lain orang beragama tak perlu sakit hati atau tersinggung bila fihak luar ngotot terus mengatakan atau memposisikan agama hanya sebagai 'dogma' toh ia akan teruji dengan sendirinya dalam kenyataan serta pengalaman hidup. dan kedua, memang tak semua orang dapat mengalami pengalaman yang sama terkait agama. sedang konsep agama itu memang perlu dihayati dan diuji kebenarannya dalam realitas kenyataan - tak bisa hanya sebatas teori teori semata seperti pemikiran pemikiran filsafat bila ingin difahami secara ilmiah sebagai kebenaran
Bila dalam kehidupan dogma itu telah 'mencair' menjadi sebuah kebenaran yang diyakini maka itu adalah sebuah keberhasilan individual yang harus disyukuri.seperti sebagaimana contohnya bagi saya konsep balasan Tuhan sudah merupakan kebenaran yang saya yakini-bukan sekedar dogma dalam pengertian nya yang negatif karena saya telah mengujinya dalam kenyataan.walau bila orang lain tetap memandangnya sebagai dogma maka saya harus siap untuk memahaminya
Dan kesimpulannya, bila kembali kepada penjelasan diatas bahwa dogma cenderung difahami sebagian orang secara baku dan kaku maka pengalaman dan kajian ilmiahlah yang akan membuktikannya.dogma apapun bentuknya, bukan hanya terkait agama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H