Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Resep anti galau : fikiran yang tertata

5 Agustus 2018   07:05 Diperbarui: 5 Agustus 2018   08:44 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : princessinthetower.org

Galau adalah sebuah situasi yang menggambarkan suasana fikiran yang kacau.remaja adalah kelompok yang paling mudah jatuh galau oleh karena berbagai hal yang belum mereka miliki sebagaimana yang orang lebih dewasa miliki.orang tua nampak sebagai pribadi yang lebih tahan galau karena faktor pengalaman hidup.tetapi pada dasarnya galau dapat menimpa siapapun tidak muda atau tua hanya intensitas serta kualitas yang berbeda beda

Mengapa galau bisa terjadi ?

Galau itu terjadi karena adanya ketidak harmonisan antara fikiran yang satu dengan fikiran yang lain atau terjadinya benturan-kontradiksi atau pertarungan antara fikiran yang satu dengan fikiran yang lain.atau pada prinsipnya kegalauan terjadi karena terjadinya pergumulan antar berbagai fikiran yang berbeda beda dalam satu jiwa

Pertanyaannya; mengapa bisa demikian ?

Ambil contoh,robot adalah benda yang dalam dirinya mustahil terjadi kegalauan karena fikirannya satu arah-satu dimensi atau karena tak ada unsur unsur jiwa yang berbeda dalam dirinya yang bisa menyebabkan terjadinya benturan satu sama lain.fikiran satu arah itu tentu hanya bentuk hasil pemrograman manusia

Sedang manusia adalah makhluk yang dalam jiwanya terdiri dari beberapa unsur yang memiliki karakter berbeda beda sehingga karenanya dapat melahirkan fikiran yang berbeda beda.dalam diri manusia terdapat unsur rasa perasaan nafsu atau unsur emosi, akal serta hati nurani.benturan atau pergumulan antar tiga unsur itulah yang menyebabkan terjadinya kegalauan. utamanya yang kontras adalah karakter emosi atau 'hawa nafsu' menurut bahasa agama dengan hati nurani.hati nurani adalah unsur yang selalu berkecenderungan kepada kebaikan dan kebenaran-mustahil hati nurani condong pada kejahatan,sedang rasa perasaan nafsu adalah unsur yang karena pengaruh luar utamanya,dapat berubah memiliki karakter buruk-jahat-tercela. dan pertarungan antara nurani vs hawa nafsu adalah 'el clasico' paling klasik dalam sejarah kehidupan manusia.kadang yang menang adalah nurani tetapi kadang hawa nafsu

Untuk lebih jelasnya kita mulai dari penjelasan mendasar mengenai 'fikiran':

'Fikiran' adalah substansi dasar yang menghidupkan ruh,ruh berkesadaran setelah didalamnya tumbuh fikiran fikiran.janin dalam perut pada fase tertentu  sudah memiliki ruh tetapi belum memiliki fikiran fikiran sebab itu mustahil janin mengalami galau.fikiran fikiran itu membiak dan berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya seiring meningkatnya perkembangan usia.anak kecil tingkat kegalauannya tidak seperti orang dewasa karena kualitas serta  kuantitas fikirannya nya tidak seperti orang dewasa

Nah fikiran dalam jiwa itu ibarat ikan ikan dalam lautan.ada kelompok ikan yang berenang di permukaan, ada yang di pertengahan serta yang di dasar lautan.fikiran fikiran itu ada yang menghuni wilayah kepala dan ada yang menghuni wilayah hati. yang dalam kepala bisa dikendalikan oleh nalar sehat tetapi bisa juga oleh pemikiran negatif-bisa bergantung suasana hati atau tujuan seseorang.sedang yang ada di wilayah hati itu ada yang dikendalikan  nurani dan ada yang dikendalikan emosi-nafsu

Kegalauan itu muncul karena tidak adanya harmonisasi antara fikiran fikiran yang memenuhi semua unsur jiwa.sebaliknya hal hal positif seperti ketenangan,ketentraman,kebahagiaan, sukacita dlsb.itu tumbuh karena adanya harmonisasi antar semua fikiran yang menghuni jiwa

Jiwa yang galau itu ibarat bidak bidak catur yang bergelatakan begitu saja diatas papan catur.nah untuk menghilangkau galau maka fikiran fikiran itu harus kita tata.analoginya seperti menempatkan tiap bidak catur pada posisinya masing masing.bagaimana menata fikiran itu juga analoginya ibarat membangun sebuah rumah dari element element bangunan yang tadinya saling terpisah berjauhan menjadi satu kesatuan fungsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun