Kata 'hati nurani' tercipta karena dalam realitas manusia menangkap sesuatu yang ada dalam jiwa yang memiliki karakter tertentu,demikian juga kata 'akal budi' tercipta karena manusia secara bersama menangkap ada sesuatu dalam jiwa manusia yang dapat berfikir dengan karakter nya yang khas
Dalam wilayah bahasa manusia menangkap jejak pengertian pengertian yang telah mereka permanenkan dan mengkomunikasikannya dengan sesamanya dalam ruang lingkup pemahaman yang sama
Apa tujuan para dekonstruksionis terkait bahasa (?)
Jadi apa sebenarnya tujuan para dekonstruksionist 'meng obrak abrik' konsep dasar bahasa,apakah dalam rangka menggali apa yang mereka anggap sebagai 'pemaknaan baru' ? ... mereka misal menggugat 'makna tunggal,makna yang mendominasi,makna yang menjadi mainstream' dan mencoba membongkarnya untuk menciptakani makna baru yang masih mungkin
Padahal fungsi utama dari bahasa adalah mengkomunikasikan makna-pengertian yang telah ditangkap serta disepakati bersama.akan terjadi kekacauan dalam komunikasi andai tiap individu cenderung memegang makna yang berbeda beda.
Di wilayah kontemporer konsep bahasa di permasalahkan karena dicurigai menyimpan 'sesuatu' yang mungkin dianggap harus didekonstruksi.ada apa dibalik teks atau dibalik struktur bahasa yang terbangun senantiasa menjadi fokus para dekonstruksionist. tetapi betapapun konsep bahasa di bongkar pasang sedemikian rupa maka fungsi dasarnya tetap sama dan bersifat permanen.hari ini kita berkomunikasi melalui bahasa-menggunakan makna-pengertian yang sama dengan para pendahulu kita ribuan tahun yang lalu. makna 'akal budi','cinta','ilmu pengetahuan','kebenaran',dlsb.dlsb. tetap permanen sejak ribuan tahun lalu hingga hari ini.andaipun makna nya coba di dekonstruksi atau diganti dengan k9sakata baru maka di balik kosakata kosakata baru tersebut manusia akan menangkap realitas yang tetap samaÂ
Konsep klasik cenderung mempermanenkan struktur bahasa karena lebih melihat kepada fungsi utamanya sedang pemikiran kontemporer cenderung ingin mengobrak abriknya karena terlalu terobsesi oleh kebebasan dan kebaruan kebaruan serta kecurigaan kecurigaan terhadap teks yang telah terbangun.padahal bahasa tidaklah dapat menciptakan realitas baru yang ada hanyalah sekedar gagasan gagasan baru
Persoalan bahasa dan kaitannya dengan 'Ada'
Salah satu yang dipermasalahkan atau menjadi sumber kecurigaan para pemikir kontemporer adalah kaitan bahasa dengan 'Ada'
Jacques Marie Emile Lacan menyatakan Ada itu karena sudah dibahasakan, tidak Ada karena belum dikenakan Bahasa.entah ini sekedar bahasa metaforik atau menunjuk pada hal sesungguhnya,yang jelas persoalan Ada itu kaitan utamanya-mendasarnya dengan substansi-dengan hakikat-bukan dengan bahasa
Menurut Lacan 'kita semua tertunda dalam Bahasa, dan belum dibahasakan, belum tentu laki-laki itu benar laki-laki, atau perempuan itu adalah perempuan. Itu definisi hanya ada dalam kata-kata, kita tidak tahu yang pasti benar itu yang mana.Kita mengatakan itu semua karena kata tradisi, kata budaya, kata mitos, kata agama, kata sejarah, dan apakah itu betul semua realitas ini semua. Kita tidak tahu persis. Kita tertunda dalam Bahasa. Dokter pertama teriak di kamar bersalin menyatakan "laki-laki" atau "perempuan" maka jadilah dia jenis kelamin itu, bukan akibat mutlak kebenaran, tetapi hanya di kenakan oleh Bahasa