Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Suatu Perdebatan Sulit untuk Diselesaikan

5 Januari 2018   06:09 Diperbarui: 5 Januari 2018   11:32 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : maxmanroe.com

Tetapi di wilayah perdebatan metafisis seperti perdebatan di ranah agama-filsafat atau teologi maka betapapun seseorang membawa dalil logika dengan argumentasi yang kuat dalam artian 'terstruktur serta konstruktif' maka lawan debat tetap saja dapat mengunci permasalahan atau mengakhiri debat tidak dengan mengakui kekalahan tetapi mengeluarkan  jurus pernyataan pernyataan membunuh seperti diatas itu,bahkan tanpa yang bersangkutan merasa bersalah. dan itu dilakukan biasanya oleh fihak yang memiliki dalil yang lebih lemah atau yang tidak memiliki argument yang kuat untuk meruntuhkan argument lawan debat nya 

Parameter bersama di wilayah metafisik,mungkinkah ?

Nah bisakah para peserta debat memakai parameter bersama dalam perdebatan sehingga ujung dari tiap perdebatan metafisis dapat di acu kan serta dimuarakan kesana ?

Jawabannya adalah : kita harus terlebih dahulu mengenal system yang mengkonstruk dunia metafisik.karena system itu kebenarannya dapat ditangkap,didalami serta difahami bersama oleh akal fikiran semua orang apapun agamanya,bahkan andai ia seorang ateis karena acuannya bukan iman tetapi 'akal'-'logika'.'ilmu pengetahuan' serta 'kebenaran' itu sendiri adalah sebuah system artinya ia bukan suatu yang diciptakan oleh individu,dimana dalam hal ini individu hanya menemukan dan bukan menciptakan

Ciri dari system adalah ia bersifat permanen serta dapat difahami secara terstruktur karena memang memiliki konstruksi yang terstruktur.ciri lain dari system adalah didalamnya terbangun dari element element yang satu sama lain saling menyatu menuju ke satu fungsi-tujuan.atau,suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang satu sama lain dihubungkan untuk mencapai suatu tujuan tunggal.sehingga karena itu bentuk kebenaran itu selalu bersifat tunggal karena kebenaran adalah sebuah system.contoh system di dunia fisik adalah mesin,didalam mesin tidak ada mekanisme yang saling membunuh melainkan semua element nya menyatu menuju satu fungsi

Kebalikan dari system adalah 'spekulasi' atau 'kebetulan' karena baik spekulasi maupun kebetulan adalah suatu yang tidak memiliki struktur yang konstruktif serta permanen.'pemikiran spekulatif' adalah bentuk pemikiran yang tidak memiliki struktur yang konstruktif, sedang pemikiran rasional adalah bentuk pemikiran yang memiliki struktur yang konstruktif karena mengacu pada system yaitu system yang membentuk atau membangun ilmu logika.demikian pula 'kebenaran sepekulatif' adalah bentuk kebenaran subyektif-individual yang tidak memiliki struktur yang konstruktif sedang kebenaran rasional adalah bentuk kebenaran umum-obyektif yang memiliki struktur yang konstruktif karena berdiri diatas system.artinya bentuk kebenaran rasional itu bisa difahami bersama oleh umum-keseluruhan, dan karenanya dapat disebut 'obyektif' karena dengan akal nya manusia dapat membaca serta memahami system itu.beda dengan kebenaran subyektif yang hanya dapat dihayati utamanya hanya oleh tiap individu per individu

Contoh system yang mengkonstruk kehidupan itu adalah 'hukum kehidupan pasti' atau 'sunnatullah' bahasa agama nya.ciri hukum kehidupan pasti itu disamping bersifat permanen konstruksinya dibangun oleh element element yang bersifat dualistik ; ada kehidupan-ada kematian,ada terang ada gelap,ada siang ada malam,ada benar ada salah,ada dunia-ada akhirat,ada sebab ada akibat,ada bahagia ada derita,dlsb.dlsb.yang dapat manusia temukan sendiri.hukum kehidupan pasti disebut system karena pertama tentu ia adalah realitas serta memiliki struktur-bersifat permanen (bukan ide atau pemikiran spekulatif manusia) dimana akal semua orang apapun agamanya dapat menangkap dan membaca nya

Artinya,mengapa hukum kehidupan pasti itu dapat dijadikan sandaran serta acuan oleh semua orang tanpa kecuali termasuk oleh mereka yang terlibat dalam perdebatan ? .. karena disamping merupakan system maka kebenarannya bersifat mutlak-pasti serta ia pun menelikung kehidupan seluruh manusia tanpa kecuali apapun bangsa serta agamanya.artinya sebagai contoh; semua manusia yang hidup akan mati,semua yang pernah merasakan sehat akan merasa sakit,semua yang muda kalau dipanjangkan umurnya akan menjadi tua dlsb.sehingga patut menjadi parameter bersama dalam perdebatan metafisik

Ciri lain hukum kehidupan pasti adalah ia akan paralel dengan cara berfikir akal yang sistematis dan juga berpola dualistik artinya selalu memuarakan tiap permasalahan kepada dua dua kutub misal antara ; benar-salah,baik-buruk,untung-rugi,-selamat-celaka,ambil-buang,maju mundur,dlsb.sehingga bisa disebut akal adalah alat baca hukum kehidupan pasti.analoginya bila akal itu ibarat kereta api yang melaju dalam berfikir maka prinsip dualisme (yang membangun konstruksi hukum kehidupan pasti itu) adalah rel ganda pijakan berfikir nya

Sehingga syarat untuk bisa menangkap serta memahami adanya hukum kehidupan pasti serta prinsip dualisme yang membangunnya adalah ia harus memiliki akal serta cara berfikir akalnya masih kuat-masih terstruktur-berpola dualistik atau istilah filsafatnya 'logosentris'.sedang bila cara berfikir seseorang sudah terlanjur orientasi atau menyukai yang spekulatif-relatif-individualistik-subyektif-pluralistik (karakter post mo) maka kebenaran yang dibangun oleh adanya hukum kehidupan pasti serta prinsip dualisme itu sulit untuk bisa ditangkap dan difahami apalagi dijadikan parameter dalam berfikir

Syarat lain untuk bisa memahami prinsip dualisme secara utuh adalah memahami serta menerima agama,tentu saja bukan sebarang agama tetapi agama yang konsep kebenarannya mengacu serta bersesuaian dengan hukum kehidupan pasti serta asas dualisme.karena hukum kehidupan pasti itu memiliki dua kaki dimana yang satu berpijak di dunia fisik dan yang satu berpijak di dunia non fisik,yang satu di dunia alam lahir dan yang satu di dunia alam abstrak-gaib.melalui agamalah kita dapat tahu bahwa pasangan dari alam dunia adalah alam akhirat,pasangan dari dunia alam lahiriah adalah alam gaib,pasangan dari alam fana adalah alam keabadian,pasangan dari perbuatan adalah balasan yang setimpal,dst.dlsb.artinya tanpa mengenal agama maka manusia hanya akan mengenal hukum kehidupan serta prinsip dualisme yang sepotong sepotong-tidak komplit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun