Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan Filsafat Bisa Berangkulan dengan Agama?

21 Desember 2017   10:17 Diperbarui: 21 Desember 2017   10:22 2146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang rekan Kompasioner menulis risalah singkat perihal filsafat dalam hubungannya yang bersifat substansial-mendasar dengan ilmu pengetahuan.disitu ia ingin menunjukkan kepada kita dimana serta bagaimana meletakkan kedudukan filsafat dalam dunia ilmu pengetahuan. beliau menyebut filsafat sebagai induk atau 'ibu' dari semua jenis ilmu pengetahuan.

Awalnya sebenarnya cuma berasal dari rasa penasaran sebab dalam risalah singkatnya itu sama sekali tidak atau belum disebut : Tuhan,agama.sehingga kadang saya berfikir dimana serta bagaimana sebenarnya tempat Tuhan serta agama dalam dunia filsafat dan sekaligus dalam ranah ilmu pengetahuan ? Apakah juga bersifat substansial-mendasar atau cuma sekedar pelengkap atau 'pemeran pembantu' ?

Sebelumnya,kalau boleh diperbandingkan dengan pandangan ontologic agama, maka dalam kacamata agama (Ilahiah-yang dibawa para nabi) semua ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia itu dinyatakan sebagai berasal dari Tuhan dan makna terdalam dari semua ilmu pengetahuan itu akan kembali kepada Tuhan.contoh : bila manusia mendalami ilmu anatomi tubuh manusia maka makna terdalamnya diantaranya mengantarkan manusia pada mengakui kebesaran serta keagungan Tuhan dalam mencipta struktur tubuh manusia.demikian pula dengan cabang ilmu lainnya,selalu bermuara pada penghayatan yang bersifat Ilahiah.dan itu dikaitkan dengan visi misi Ilahi dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia

Tetapi dalam ranah filsafat peran 'ontologis' Tuhan terkait eksistensi ilmu pengetahuan di dunia manusia seperti yang dideskripsikan kitab suci itu nampak di 'cut',sehingga ilmu pengetahuan pun disana lebih nampak menjadi sebagai sesuatu yang seolah berasal dari manusia-ciptaan manusia-untuk manusia dan makna terdalamnya selalu dikembalikan kepada manusia dan artinya tidak ada lagi gambaran visi-misi Ilahiah lagi didalamnya

Walaupun,kalau saya boleh kembali ke pemahaman mendasar; kerangka dasar yang membangun konsep kebenaran versi filsafat dengan versi agama secara ontologic memang jauh berbeda.secara ontologis kerangka dasar yang membangun konsep kebenaran dalam filsafat itu dibentuk oleh atau melalui cara berfikir manusia sedang dalam agama dibentuk oleh atau melalui Tuhan.atau dengan kata lain filsafat adalah hasil olah fikir manusia sedang agama hasil olah fikir Tuhan.

Sebab itu filsafat diparalelkan dengan sudut pandang manusia,persepsi persepsi manusiawi,sedang agama diparalelkan dengan kacamata sudut pandang Tuhan.walau untuk meraih pemahaman terhadap 'kacamata sudut pandang Tuhan' itu manusia harus terlebih dahulu menjalani proses berfikir sebagai manusia itu artinya agama bukan doktrin yang bisa langsung melekat begitu saja kedalam alam fikiran manusia,sama seperti dalam filsafat untuk dapat memahaminya manusia harus menjalani proses berfikir sebagai manusia walau 'orang luar' mungkin lebih melihatnya sebagai 'indoktrinasi'

......

Nah bila pada hal hal yang bersifat fundamental saja filsafat dengan agama sudah demikian berbeda sehingga nampak seperti berada pada dua kutub yang terpisah maka,bisakah keduanya dipertemukan atau di titik persimpangan mana keduanya lalu dapat bertemu ?

Masalahnya adalah,sebelumnya harus kita fahami serta sadari terlebih dahulu bahwa baik filsafat maupun agama sama sama beredar di dunia manusia dan sama sama bergumul dengan kehidupan manusia dan lebih spesifik lagi ; sama sama mempengaruhi aktifitas berfikir manusia-sama sama bisa menjadi acuan dalam berfikir sehingga wajar kalau kita bertanya perihal kemungkinan keduanya dapat bertemu pada satu titik temu,walau di sisi lain juga tidak bisa dipungkiri kalau sering terjadi clash antara keduanya,dan clash itu pada prinsipnya sebenarnya terjadi antara cara pandang manusia dengan cara pandang Tuhan yang tentunya dalam sejarah kehidupan manusia sudah sering serta sudah terbiasa terjadi

Nah itulah,yang saya renungi dan coba telusuri dari tulisan rekan Kompasioner itu adalah saya tertarik menelusuri dimana dan bagaimana sebenarnya filsafat dan agama bisa bertemu utamanya yang terkait atau yang berkaitan dengan konsep 'ilmu pengetahuan' ?

................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun