Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengalir dari Noumena

26 November 2017   19:16 Diperbarui: 26 November 2017   20:46 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : fireitupwitchcj.com

Immanuel kant membagi realitas kedalam dua kutub yang memiliki karakteristik yang berbeda antara fenomena-noumena.fenomena sebagai wilayah yang bisa ditangkap-diketahui dan atau difahami,sedang noumena sebagai wilayah yang tidak bisa ditangkap-tidak bisa diketahui dan atau tidak bisa difahami.tetapi pemahaman manusia terhadap konsep demikian sebenarnya tidak akan sama sebab bisa bergantung pada cara pandang serta keluasan ilmu dari tiap individu.bagi saya sendiri dalam upaya  memahami serta mendalami konsep fenomena-noumena tidaklah hendak bergantung semata pada deskripsi Immanuel kant melainkan hanya mengambil dari Kant prinsip dasarnya saja atau sekedar meminjam ide nya.sebab itu jangan menyangka bahwa artikel ini adalah semacam penjelasan atas metafisika Kant terkait dualisme fenomena-noumena itu

Karena saya ber keyakinan bahwa tiap orang memiliki cara pandang,keluasan serta pengalaman individu yang berbeda beda sehingga pemahaman terhadap konsep Kant tersebut sudah pasti tidak akan sama dan karenanya tidak bisa dipaksakan.dan karena pengetahuan tentang konsep Kant itu bukan masuk wilayah ilmiah obyektif tetapi pada akhirnya akan masuk ke wilayah ilmiah subyektif

Sebagai contoh ekstrim,kaum teis dan atheis kemungkinan akan memiliki pemahaman berbeda terhadap makna 'noumena'.bagi atheis,materialist, wilayah noumena mungkin akan dipandangnya sebagai wilayah yang tertutup-beku-stagnan-gelap alias mutlak tak bisa diketahui apalagi difahami.pada dasarnya orang orang yang berpandangan skeptis dan menganggap persoalan kebenaran sebagai suatu yang tidak bisa dipecahkan memiliki pandangan seperti itu terhadap konsep noumena

Tetapi pemahaman teis sesuai dengan cara pandangnya melihat noumena sebagai suatu wilayah yang dapat terbuka,mencair,dapat diketahui dan difahami walau tidak mungkin keseluruhannya tentunya.dengan kata lain,teis dapat melihat wilayah noumena sebagai sesuatu yang dapat mennjadi sumber pengetahuan alias 'mengalir'.apa makna yang lebih jauh dari  'mengalir' ?
...........................
Sebelum kita mendalami lebih jauh makna 'mengalir dari noumena' maka sebagai pendalaman serts penguatan fakta mari kita melihat paralelitas atau kesamaan antara konsep fenomena-noumena dengan berbagai entitas atau realitas lain

1.alam sadar-alam bawah sadar

Bila kita tarik ke wilayah psikologi-kejiwaan maka kita akan menemukan konsep alam sadar-alam bawah sadar.alam sadar adalah alam yang dapat kita kendalikan dengan kesadaran kognitif kita sedang alam bawah sadar adalah alam yang tidak bisa kita kendalikan dengan kesadaran kognitif.mungkin ada yang memandang alam bawah sadar sebagai wilayah gelap yang tidak bisa diketahui.tetapi lalu dari wilayah alam bawah sadar itu mengalir hal hal yang memang awalnya tidak ada dalam kontrol sadar kita.misal alam bawah sadar itu mengalirkan sesuatu kedalam kesadaran kita melalui mimpi atau mengalirkan intuisi intuisi

Ya,intuisi adalah suatu yang mengalir dari wilayah alam bawah sadar karena intuisi bukan rekayasa atau bukan hasil olah fikir alam sadar,ia adalah sesuatu yang bisa datang secara tiba tiba walau kedatangannya bukanlah suatu yang tanpa sebab yang kita buat.misal bila kita memikirkan sesuatu dan sulit memperoleh jawabannya maka disatu waktu tertentu tanpa kita duga kita bisa memperoleh jawabannya

2.makhluk - Sang khalik-Tuhan

Makhluk adalah entitas yang terbatas sehingga apapun perihal makhluk itu kita dapat mengetahui  dan atau memahaminya sedang Tuhan adalah entitas yang maha tak terbatas,gaib, tetapi bukan berarti Tuhan tertutup-beku-gelap tetapi Tuhan 'mengalir'  karena memberi kita petunjuk berupa intuisi-mimpi dan wahyu apabila melalui seorang nabi

3.hasil rekayasa dan yang alami

Dalam kehidupan kita mengenal apa yang disebut hasil rekayasa dan yang alami.nah wilayah noumena identik dengan 'hal yang alami' artinya ia bukan hasil rekayasa dan memang bukan sesuatu yang dapat direkayasa oleh manusia. ke hadirannya murni alami-bukan berdasar kehendak manusiawi semata-tidak bisa dipaksa oleh upaya manusiawi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun