Fenomena yang membuat heboh di masyarakat
Dewasa ini masyarakat seolah sedang disuguhi sebuah tontonan yang agak ‘unik’ yang melibatkan orang pintar dan orang sakti,disebut agak ‘unik’ karena tidak sedikit orang pintar yang nampak seperti  bertekuk lutut dihadapan kharisma orang sakti,atau dengan kata lain di negeri ini-di kalangan masyarakat tertentu derajat-kedudukan orang sakti nampak seperti bisa berada diatas orang orang pintar
Menjadi suatu fenomena yang agak ‘unik’ sebab biasanya-lumrahnya bila melihat rekam jejak sejarahnya sejak zaman dahulu kala orang orang pintar itu selalu memperlihatkan perlawanan sengit terhadap kalangan ‘orang sakti’ - ‘paranormal’ atau terhadap ‘dunia klenik’-‘dunia mistik’ dan yang sejenisnya.dan sudah bukan rahasia kalau berhadapan dengan ‘dunia hitam’ yang terkait dengan dunia klenik itu maka baik saintis-failosof maupun agamawan semua seolah satu suara : sama sama memperlihatkan perlawanan,karena dunia klenik itu disamping non ilmiah juga ber efek dapat merusak akal fikiran serta merusak iman kalau dilihat dari sudut pandang agama (yang sangat mengutamakan penggunaan akal-rasionalitas)
Apakah fenomena orang pintar bertekuk lutut dihadapan orang sakti itu bisa terjadi hanya karena orang sakti itu memakai jubah agama ? sebab coba bayangkan kalau orang sakti itu memakai jubah dukun misal,maka ‘belang’nya akan langsung mudah diketahui dan sebab itu sama dengan memperlihatkan identitas yang sesungguhnya.tetapi dengan memakai jubah agama maka jangankan orang awam tetapi orang orang pintarpun seolah dapat terkelabui,mereka seolah hanya melihat kepada tampilan kulit luarnya tetapi tidak mendalami essensi apa yang sebenarnya berada dibaliknya. padahal identitas dunia klenik itu bisa diketahui bila kita analisis dengan menggunakan parameter keilmuan baik yang diberikan oleh sains-filsafat maupun agama.sehingga merupakan sebuah anomali apabila kaum akademisi nampak tak berdaya dihadapan kaum klenik sebab akan dikemanakan reputasi ilmu ilmu yang biasa diajarkan di dunia akademik sebagai ilmu penjaga peradaban manusia kalau para pemangkunya tunduk tak berdaya dihadapan kharisma kaum klenik  ?Â
Dengan kata lain saat ini nampaknya klenisme lebih mudah menarik hati masyarakat apabila menggunakan bungkus agama sekalian beserta simbol simbol nya ketimbang menggunakan bungkus yang  sesungguhnya : paranormal-perdukunan-identitas yang terlalu mudah diketahui oleh masyarakat.bayangkan kalau asap kemenyan sebagai aksesoris klenisme lalu diganti dengan tasbih dan huruf huruf kitab suci maka siapa yang akan berfikir bahwa hakikatnya itu sama saja misal ?
Yang fatal adalah efek terhadap orang orang yang tidak memahami apa itu essensiagama,mereka yang memparalelkan agama lebih dengan hal hal yang bersifat mistis seperti ‘karomah’,mereka yang mudah terpesona oleh ‘karomah’ yang dianggap keistimewaan yang berasal dari Tuhan,kalangan seperti ini yang mudah terkelabui ‘orang sakti’.
Padahal ideal nya-secara ilmiah, untuk memahami essensi agama maka agama itu harus lebih di kaitkan serta diparalelkan dengan akal fikiran-rasionalitas-ilmu pengetahuan sebab semua itu adalah alur-jalan jalan untuk memahami kebenaran Ilahiah.ya,agama harus lebih diparalelkan dengan konsep kebenaran(Ilahiah) ketimbang dengan hal hal yang bersifat mistis,ini adalah cara ilmiah untuk tidak mudah dikelabui oleh tokoh tokoh yang dianggap memiliki karomah serta kesaktian.yang jelas dalam jalan menuju kebenaran (Ilahiah) tak ada itu pengkultusan manusia terhadap manusia  Â
......................................................................
Perbedaan antara orang pintar dengan orang sakti
Lalu,apa sebenarnya perbedaan antara ‘orang pintar’ dengan ‘orang sakti’ ?
Bila kalimat ‘orang pintar’ itu kita kaitkan dengan dunia pendidikan-dunia akademik sebagaimana persepsi masyarakat terhadap mereka pada umumnya,maka kata ‘pintar’ di situ berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai  bentuk ilmu pengetahuan yang terstruktur-terorganisir,disebut terstruktur artinya asal muasal ilmunya dapat dianalisis secara seksama serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan dihadapan publik,sehingga ilmunya  dapat dipelajari secara sistematis oleh semua kalangan. demikian pula sisi kemanfaatan ilmunya bagi masyarakat dapat dibuktikan.artinya aspek epistemologis serta aksiologisnya nya sudah jelas dan teruji