Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🏆💪 Berakit-rakit dahulu, berenang-renang Ketepian, Bersungguh-sungguh dahulu, Mendulang Kemenangan Kemudian kemenangan🏆💪
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🌩☀TerBentur---Terbentur----TERBENTUK☀🌩

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Meredam Amarah

29 Desember 2022   13:24 Diperbarui: 29 Desember 2022   13:29 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay dari Tante Yatim Orang yang sedang berjalan melintasi jembatan

manakala hati sedang menggebu gebu dan bergejolak, namun ia lebih memilih memendamnya,

Barangkali sakit hatinya sudah tidak bisa diutarakan kembali dan bimbang mengadu ke siapa? 

meredam amarah saat hati mulai gelisah, gundah namun tiada pasrah sebenarnya tengah mencarimu dikala susah.. 

Remeh sebagai rumah yang dianggap ramah sudah asing baginya.. 

Jangan salahkan jika ia pergi perlahan tanpa selembar kabar tertera... 

---

Demikian dan salam puisi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun