Bagaimanapun, satu hari tetap mendulang kenangan kenangan indah.
Saat itu, seperti menjumpai cahaya pada lentera dengan tumpukan jerami.
Aku enggan bergeming saja, dan menggoreskan sebuah cinderamata mata penampilan dikertas putih kosong ini.
Satu hari. Saat wajahku memagut dengan raut wajah sayu, begitulah memaknai esok hari...
saat semua rasa telah sirna terpelanting bersama angin yang membawa angin.
Satu hari. Tatkala itu menjadi sebuah memori kecil menyejukkan hati tentang seutas jelaga yang pernah ku arungi dengan air air yang jernih tak terkira..
Membawa selembar kertas, dibuatlah perahu kertas, disitulah aku memanfaatkan satu hari bersamanya...
Dikelilingi hujan hujan kecil, sejuk dihidung,, teduh dihati...
----
Demikian dan salam puisi