Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🏆💪 Berakit-rakit dahulu, berenang-renang Ketepian, Bersungguh-sungguh dahulu, Mendulang Kemenangan Kemudian kemenangan🏆💪
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🌩☀TerBentur---Terbentur----TERBENTUK☀🌩

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Meruncing Kebawah dan Tumpul ke Atas

21 Oktober 2022   22:05 Diperbarui: 21 Oktober 2022   22:10 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, muara pinta jangan sampai pudar! 

Waktu kian hari kian lengang, namun terbesit suatu kisah nan membuat tercengang. 

Merebaknya suatu fenomena keadilan yang semakin enyah entah kemana, bahkan bisa jadi berpihak pada orang yang bergelimang harta dan berkuasa


*******

Sebenarnya yang ku perbincangkan bukanlah suatu pena maupun pensil

Pasti banyak tangisan relungan yang terpendam dibalik jernihnya sebuah kaca pembatas, namun hanya bisa berangan angan namun tidak bisa apa apa.


***

Ada yang berbahagia diatas penderitaan orang lain seperti melempar batu sembunyi tangan, namun ada juga berjuang mati-matian menegakkan keadilan bagi dirinya. 

******

Teringat kah? Teringat kah kisah seorang mengais rezeki dengan mengambil sepotong kayu, sedikit saja untuk bisa kelangsungan hidup, namun ruangan jeruji didapatnya. Masih ingatkah? 



Masih ingatkah? Seseorang yang mengais rezeki dengan meraup pundi-pundi untuk kesenangan dirinya. Iya. Di hukum... namun kemewahan masih bergelimpangan pada dirinya. Orang dalam. 

Meruncing kebawah, memang terpatri rasa hati yang tercabik... 



Tumpul keatas, tergerak hati tuk menerka-nerka dan mengulik... 

"Apa dibalik rahasia semua ini?"



# Mari merenung bersama... 21/10/2022 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun