Tergeletak sebuah botol jingga bening, berisi gulungan kertas didalamnya. Sebelumnya ku abaikan.
Saat itu, menelisik pagi yang begitu rawan terjadi rasa kantuk dan masih terjerembab dalam mimpi mimpi sebongkah khayalan uang
Meretas dan enggan ingin jadi benalu yang membisu dikamar, sejenak ku harus singgah di pekarangan rumah.
Mundur satu langkah,...
Menerka-nerka, apa dibalik sebuah botol itu?
Detik-detik waktu tak ingin terlewatkan,..
Bahkan lampu tak ingin ku pejamkan.
Hanya ku ingin biaskan saja menerangi sela sela ruangan kamar.
Berpijar walaupun sedikit meredup. Seperti asa
***
Di pekarangan rumah, semoga terlimpah dan tercurah unek-unek hati yang mulai merebak dan menyeruak. Menghindari raut muka masam terselubung rasa muak.
Jangan sampai itu terjadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H