Mohon tunggu...
UI Bersatu
UI Bersatu Mohon Tunggu... -

Sebuah gerakan inklusif dan bisa diikuti semua elemen di Universitas Indonesia yang menolak kenaikan biaya kuliah. UI butuh duit, tapi haruskah mahasiswa yang dibebankan lebih banyak?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Terbuka untuk Rektor UI (dari Nico, Siswa SMA di Kaltara)

12 Februari 2016   11:07 Diperbarui: 12 Februari 2016   11:15 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kepada Yth.
Rektor Universitas Indonesia
- di tempat

Selamat pagi/siang/sore/malam/ kapanpun Bapak membaca surat saya ini.
Sebelumnya izinkanlah saya memperkenalkan diri. Nama saya Nico Sarapang. Saat ini saya duduk di kelas XII SMAN 1 Tanjung Selor, Kab. Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, yang mana sebentar lagi saya akan mengakhiri masa pendidikan saya di tingkat SMA.

Setelah lulus SMA nanti, saya berencana melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Hubungan Internasional, angkatan 2016.

Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan kepada bapak rektor tentang kondisi alumni-alumni sekolah saya dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi, secara khusus Universitas Indonesia (UI). Jujur, sejauh ini, alumni sekolah saya sejak berdirinya pada tahun 1979 belum ada satupun yang lolos masuk UI. Saya menyampaikan demikian dikarenakan persaingan untuk masuk UI sangatlah berat, terutama bagi kami, yang berasal dari daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal). Selain itu, faktor biaya yang mahal juga yang membuat sebagian besar alumni sekolah saya yang memilih enggan atau mengubur impiannya untuk masuk UI. Mereka mundur sebelum berperang karena kesan 'horror' UI yang terkenal mahal itu.

Sayangnya, di saat saya hampir mengakhiri jenjang SMA dan melanjutkan studi ke Universitas, saya justru mendapatkan informasi dari berbagai sumber bahwa UI akan menaikkan biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) untuk mahasiswa baru. Angkatan saya nantinya seandainya saya diterima di UI. Informasi tersebut banyak menggoyahkan tekad saya kembali. Jujur saya kasihan dengan orang tua saya nantinya. Pun saya yakin bahwa bukan hanya saya yang berpikiran demikian, ada ribuan teman saya di luar sana, yang mungkin sekarang kembali bimbang untuk masuk UI karena naiknya biaya UKT itu. Bapak, bagaimana mungkin kami harus menghadapi dua kesulitan, untuk masuk UI dan untuk membayar biaya kuliahnya? Sedangkan untuk bisa bermimpi kuliah saja, itu sudah hal yang luar biasa.

Tentulah hal ini akan semakin memperjelas anggapan dari rekan-rekan saya kelas XII se-Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa, bahwa biaya untuk kuliah di UI sangat mahal.

Oleh karena itu, saya memohon dengan sangat kepada Bapak Rektor UI untuk tidak menaikkan biaya UKT di Universitas Indonesia. Saya menghormati Bapak dan akan selalu menghormati Bapak. Tapi saya sangat memohon agar Bapak tidak menaikkan UKT. Ini surat permohonan dari saya.

Demikian surat ini saya sampaikan. Jika terdapat hal-hal yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Sekian dan terima kasih.

Bulungan, 12 Februari 2016

Nico Sarapang
Siswa SMAN 1 Tanjung Selor, Kalimantan Utara

--------------------------------------------

Terima kasih untuk perhatian dan dukungan rekan-rekan semuanya terhadap perjuangan ini. Mari bergabung bersama kami!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun