Mohon tunggu...
Fitrianto Nugroho
Fitrianto Nugroho Mohon Tunggu... -

besar di jogja... menikmati perubahan kota jogja... ingin melihat aurora di kutub utara...

Selanjutnya

Tutup

Humor

Mengapa Korea Utara Tidak Berani Mengajak Perang dengan Jepang

10 April 2013   11:24 Diperbarui: 4 April 2017   16:14 5379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik di Semenanjung Korea semakin memanas. Korea Utara dengan pemimpin barunya nan muda, Kim Jong Un, berani memperingatkan Korea Selatan dan Amerika Serikat agar tidak macam-macam. Bila Korea Selatan dan AS macam-macam, Korea Utara akan bertindak dengan meluncurkan rudalnya. Tidak tanggung-tanggung, Korea Utara sudah mempersiapkan senjata nuklirnya bila kepepet. Namun, mengapa Jepang tidak berani mengancam Jepang? Padahal Jepang juga merupakan negara sekutu Amerika Serikat. Tampaknya Korea Utara menyadari bahwa Jepang memiliki senjata dan pasukan yang jauh lebih hebat dari mereka. Bahkan apa yang dimiliki oleh Jepang melebihi kekuatan senjata nuklir Korea Utara. Berdasarkan hasil riset, militer Korea Utara memilih untuk tidak menantang karena Jepang memiliki .... [caption id="attachment_247231" align="aligncenter" width="491" caption="Robot Gundam"][/caption] [caption id="attachment_247232" align="aligncenter" width="461" caption="Kamen Rider/Ksatria Baja Hitam"] Sentai Rangers

13655670091127907914
13655670091127907914
1365567201488938562
1365567201488938562
[/caption] Keberadaan manusia dan robot-robot super itulah yang membuat Korea Utara tidak berani menantang Jepang. Kekuatan Gundam, Sentai, dan Ksatria Baja Hitam dikhawatirkan mampu menaklukkan Pyongyang hanya dalam waktu semalam. Belum ada kekuatan yang dimiliki oleh Korea Utara yang mampu menandingi mereka. Apalagi orang-orang Jepang memiliki sikap Bushido, sikap ksatria yang dimiliki oleh para samurai zaman dahulu kala. Berbeda dengan orang-orang Amerika Serikat saat ini. Wew!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun