Panah meluncur secepat kilat
Menancap, menghujam segumpal darah pekat
Ujung matanya berkilat bertirai sayu muslihat
Lengkung busur sinis nan manis, berpeluk dalam mufakat
Caci bertopeng ratap mengalunkan melodi yang memikat.
Aku,
Tegar meyakini Rakib Atid yang telah tentu
Diam menerima segala lakon yang berlaku
Menikmati paragraph luka yang telah candu
Kelak...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!