Mohon tunggu...
Ugit Rifai
Ugit Rifai Mohon Tunggu... Guru - Learn, Invent, Dedicate

Muncul dan membesar di Cirebon atau Cerbon. Pernah menetap di Bandung selama 9 tahun untuk kuliah dan bekerja. Sekarang sudah kembali dari perantauan dan menetap di Cerbon. Dengan kesibukan mengajar sehari-hari, masih sempat menyenangi membaca dan menulis. Internet adalah wadah utamanya. Karena kalau nulis di media belum tentu dimuat. hehehe...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Harus Rencanakan Pendidikan?

31 Oktober 2015   10:12 Diperbarui: 12 Juni 2017   13:26 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, memastikan anak mendapatkan pendidikan yang terbaik. Biaya pendidikan dari tahun ke tahun selalu meningkat. Meskipun pemerintah sedang berusaha maksimal untuk membebaskan biaya pendidikan, namun sepertinya pendidikan tidak pernah bisa seratus persen gratis. Apalagi jika kita menginginkan anak kita untuk mengenyam pendidikan terbaik di lingkungan pendidikan terbaik di wilayahnya. Tentu saja akan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Belum lagi kalau kita memiliki lebih dari satu anak usia sekolah. Sehingga, akan lebih baik merencanakan biaya pendidikan anak bahkan jauh sebelum mereka memulai pendidikan dasarnya.

Ketiga, memastikan anak memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung studinya. Fasilitas yang dibutuhkan tentu bukan hanya yang bersifat fisik seperti seragam atau buku pegangan, tetapi juga layanan pembelajaran di luar kelas seperti les dan kursus tambahan.

Apa yang perlu direncanakan?

Merencanakan berarti membangun kemauan dan membentangkan jalan menuju sukses. Tentu ada beberapa hal penting yang perlu dimasukkan dalam poin-poin perencanaan pendidikan. Pertama, lembaga pendidikan. Dengan melihat rekam jejak masing-masing lembaga pendidikan, kita dapat memilih mana yang mungkin akan menjadi pilihan anak. Ingat, orang tua hanya bisa mengarahkan, namun tentu mengetahui karakteristik yang akan menjadi alternatif pilihan anak.

Kedua, biaya pendidikan. Dengan memperkirakan rata-rata kenaikan biaya pendidikan per tahun, kita akan dapat memperkirakan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk jenjang pendidikan tertentu. Tentu saja ini juga akan menyesuaikan dengan lembaga pendidikan yang kita pilih dan fasilitas pendidikan yang kita butuhkan. Dengan jumlah tersebut, kita bisa memperkirakan berapa dana yang harus disisihkan per bulan.

Ketiga, memilih metode perencanaan pendidikan. Memilih metode perencanaan pendidikan bisa menjadi hal yang menyulitkan terutama untuk orang tua yang belum berpengalaman. Untuk mengatasi hal ini, kita bisa mencari informasi tentang metode-metode perencanaan pendidikan melalui ineternet atau mengunjungi gerai instansi penyedia layanan perencanaan pendidikan.

Akhirnya, siapapun kita dan apapun profesi kita, pendidikan anak harus dipandang penting. Karenanya, perencanaan pendidikan juga harus menduduki prioritas dalam keluarga. Meski tak pernah ada yang sempurna, yang terencana selalu lebih dapat diandalkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun