Mohon tunggu...
Maiton  Gurik
Maiton Gurik Mohon Tunggu... Relawan - Pengiat Literasi Papua

| Bebaskan Gagasan |

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilih Rasional Pilgub Papua 2018

6 Juli 2017   03:48 Diperbarui: 6 Juli 2017   04:28 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilih rasional sangat penting bagi proses politik demokrasi. Memang terlalu berat untuk mengungkapkan kata "pemilih rasional" bagi masyarakat Papua. Entah? Padahal, demokrasi seyogianya adalah seperangkat sistem dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup warga negara. Melalui sistem pemilihan umum, masyarakat diharapkan mampu menentukan pilihan yang terbaik untuk memilih wakil-wakil dengan satu harapan, bisa menyalurkan aspirasi mereka. Demokrasi pada dasarnya adalah sistem politik modern yang dibangun untuk pemilih rasional.

Konteks ini, Indonesia sudah memiliki sistem demokrasi yang "cukup baik" dengan tersedianya institusi demokrasi yang memadai. Walaupun, sistem ini tampak belum menunjukkan hasil yang maksimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, mungkin para elit masih tidak terlalu sadar mengenai semakin cerdas nya masyarakat pemilih setiap datang nya musim pemilu atau sekarang istilah "pilkada".

Fenomena rasionalitas pemilih ini juga kemudian nampak pada pemilihan kepala daerah dimana para mantan penguasa yang dinilai tidak kapabel dalam mengurus rakyat akan disingkirkan melalui proses politik itu. Mereka akan memilih calon-calon terbukti mampu mengatasi persoalan bukan menambah persoalan rakyat.

Rasionalitas pemilihan ini kadang diabaikan oleh elit politik. Sehingga masih banyak ditemukan elit politik yang tidak hati-hati dalam bersikap dan berperilaku. Upaya untuk mengumbar janji-janji kosong masih sangat sering dinilai efektif dalam setiap kampanye. Padahal, sesungguhnya masyarakat sudah tidak buta lagi tentang apa itu politik.

Oleh karena itu, pilgub Provinsi Papua 2018 mendatang para elit politik tidak semena bersikap penyimpan terhadap masyarakat dalam ruang proses demokrasi (lebih kepada pemilih).

Jika dibilang pemilih rasional ketika para penyelenggara pilkada dan para penguasa tidak bermain "nakal" terhadap hak konstitusional setiap warga negara dalam hak memilih sebagai suara hak demokrasi. Semoga!

 Pejaten Raya Jaksel, 24 Juni 2017.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun