Fenomena minimarket yang menjamur di negara kita telah mulai terasa dampaknya. Saya sudah kerap menemukan banyak anak disekitar kampung Ngadimulyo yang sangat antusias jika diajak ke minimarket. Mereka seolah mendapatkan kesenangan tersendiri jika memasuki minimarket. Karena di kampung ini rata-rata masyrakatnya menengah ke bawah mereka jarang pergi ke supermarket besar, dan dengan munculnya minimarket yang tumbuh di sekitar kampung kami, maka mereka setidaknya dapat merasakan berbelanja di toko meskipun kecil. Akan tetapi ini tentunya akan berdampak besar pada kehidupan mendatang anak-anak mereka. Anak-anak mungkin sudah tidak mengenal pasar tradisional lagi karena dari kecil sudah disuguhi oleh "permen" di supermarket, bukan jajanan pasar yang di pasar tradisional.Bahkan sekarang jajanan pasar juga dijual di minimarket. Saya sendiri telah menemukan ada beberapa minimarket yang cukup terkenal menjual aneka ajajanan pasar, tentu saja harganya juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang dijual dipasar. Hal itu menunjukkan bahwa minimarket untuk sekarang ini menjadi andalan para ibu rumah tangga untuk berbelanja, selain efisien waktu, relatif dekat dengan rumah, dan proses belanja tidak berbelit-belit karena self service. Padahal anak harus dikenalkan dengan kearifan lokal yang ada di pasar, mereka harus diajari bagaimana kita melestarikan pasar tradisional agar kelak ketika mereka dewasa mereka akan merasakan asiknya berbelanja di pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H