Mohon tunggu...
Ufia Ardina
Ufia Ardina Mohon Tunggu... -

bermanfaatlah walau hanya sekali sebelum mati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Behavioral Modification

5 April 2015   15:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1.PENGANTAR

a.Perilaku target perubahan

No

A

B

C

1.

Tidak suka mata pelajaran tertentu

Tidur dikelas

Bolos saat pelajaran

2.

Malas membaca buku

Tidak PD berbicara di depan umum

Gerogi

Cemas

3.

Boros

Konsumtif

Ketergantungan barang-barang

4.

Begadang

Tidak masuk sekolah

Tidak memahami pelajaran

Ketinggalan Pelajaran

b.Teknik

1.Self Management

Pada dasarnya manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan, sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar. Manajemen diri adalah sebuah proses merubah “totalitas diri” baik itu dari segi intelektual, emosional, spiritual, dan fisik agar apa yang kita inginkan (sasaran) tercapai.

2.Relaksasi

Asumsi dasar yang melatarbelakangi teknik relaksasi adalah bahwa individu memiliki kecemasan-kecemasan yang timbul dari keadaan fisik maupun psikisnya,sehingga diperlukan usaha untuk menyalurkan kelebihan energi dalam dirinya melalui suatu kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan.

3.Self Management

Pada dasarnya manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan, sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar. Manajemen diri adalah sebuah proses merubah “totalitas diri” baik itu dari segi intelektual, emosional, spiritual, dan fisik agar apa yang kita inginkan (sasaran) tercapai.

4.Motivasi dalam pembelajaran

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.

II. PEMBAHASAN

A.Keberhasilan dan Analisa Proses Modifikasi

1.Self Management dengan Teknik Penyesuaian Diri

Setiap individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dan juga terhadap orang lain. Karena Individu yang mempunyai kemampuan meyesuaikan diri dapat bersikap fleksibel menghadapi tantangan dan perubahan yang ada di lingkungan. Dan orang dengan kecakapan ini siap mengubah respon dan strategi untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Terampil menangani berbagai macam kebutuhan, bergesernya prioritas, dan pesatnya perubahan.

Memang perlu waktu yang mungkin tidak sebentar untuk seseorang yang sulit untuk menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan barunya, namun dengan self menagemen dan teknik penyesuaian diri ini seseorang di pastikan dapat memodifikasi perilakunya hingga 75%.

2.Relaksasi Untuk Stress/Cemas dengan Teknik Progressive Training

Progressive Training adalah prosedur teknik relaksasi dengan melatih otot-otot yang tegang agar lebih rileks, terasa lebih lemas dan tidak kaku. Efek yang diharapkan adalah proses neurologis akan berjalan dengan lebih baik. Karena ada beberapa pendapat yang melihat hubungan tegangan otot dengan kecemasan, maka dengan mengendurkan otot-otot yang tegang diharapkan tegangan emosi menurun dan demikian sebaliknya.

Tujuannya agar membantu orang menjadi rileks, dan dengan demikian dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik, dan Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan perhatian sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat berada dalam situasi yang menegangkan.

Tapi dalam hal terapi ini belum dapat di pastikan berapa persen keberhasilan yang akan di dapatkan dengan menggunakan teknik relaksasi progressive training. Karena biasanya setiap orang dapat melewati hal-hal yang dapat memicu kecemasannya dengan cara meraka sendiri (dapat menerapi dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain).

3.Self Management degan Teknik Pengendalian Diri

Individu yang memiliki kemampuan pengendalaian diri akan mampu mengelola emosi dan impuls yang merusak secara efektif. Orang yang memiliki kecakapan ini mampu mengelola dengan baik perasaan-perasaan impuls dan emosi-emosi yang menekan individu. Tetap teguh dan tidak goyah dalam situasi yang sulit, mereka juga mampu untuk tetap berpikir dengan jernih dan tetap fokus kendati dalam tertekan.

Dalam hal ini selain mengendalikan diri individu juga harus dapat mengontrol keuangannya, sehingga tidak terjadi perilaku konsumtif yang berlebihan (Boros). Dengan menggunakan teknik ini dapat di pastikan akan berhasil 100% jika setiap individu yang berperilaku konsumtif dapat mengendalikan diri dan dapat mengontrol sisi keuangan.

4.Motivasi dalam pembelajaran

Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran. Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan usaha belajar siswa.

Fungsi motivasi dalam pembelajaran diantaranya :

1.Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.

2.Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3.Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

III. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, bahwasannya perilaku negative seseorang itu selalu dapat dirubah atau dikurangi dan di modifikasi. Dari perilaku yang negarif di modifikasi ke perilaku positif. Namun, teknik-teknik seperti pembahasan diatas juga dapat berhasil apabila individu memang benar-benar ingin berubah atau mengubah perilaku negatifnya tersebut, jadi segala sesuatu juga harus di dasari dari dorongan kuat dalam diri sendiri untuk mencapai keberhasilan modifikasi perilaku tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun