Mohon tunggu...
Ufia Ardina
Ufia Ardina Mohon Tunggu... -

bermanfaatlah walau hanya sekali sebelum mati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembentukan Konsep

19 Desember 2013   08:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Hulse, Egeth dan Deese (1981) sebagai sekumpulan atau seperangkat sifat yang dihubungkan oleh aturan-aturan tertentu. Suatu sifat merupakan setiap aspek dari sesuatu objek, atau kejadian  yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan objek atau kejadian yang lain.  Solso (1986) mendefinisikan bahwa konsep menunjukan pada sifat-sifat umum yang menonjol dari satu kelas objek atau ide.

Dengan demikian yang dimaksud dengan pembentukan konsep adalah suatu proses pengelompokan atau mengklasifikasikan sejumlah objek, peristiwa, atau ide yang serupa menurut sifat-sifat atau atribut-nilai tertentu yang dimilikinya kedalam satu kategori (Martin dan Caramazza, 1980). Misalnya seseorang mengelompokan sebuah meja, kursi,  dan sofa kedalam kategori perabot rumah atau furniture.

Berkaitan dengan proses pembentukan konsep, ada dua pandangan pokok yaitu pandangan klasik dan pandangan modern.

Pandangan Klasik

Pembentukan konsep merupakan suatu proses penemuan atribbut-atribut atau sifst-sifat penting dan menonjol pada sejumlah objek dan penyimpulan seperangkat aturan berdasarkan atribut-atribut itu (Tennyson, Youngers dan Suebsonthi, 1983; Solso, 1988).  Contoh warga Negara Amerika Serikat adalah seseorang yang dilahirkan di Amerika Serikat, atau dilahirkan diluar negri oleh orang tua amerika serikat.

Pandangan Modern

Pembentukan konsep mencakup dua tahapan proses:

1.Mula-mula seseorang membentuk representasi informasi (di dalam ingatan) mengenai kelas konsep yang diberikan.

2.Mengembangkan keterampilan kognitif yang dibutuhkan bagi penggunaan informasiyang telah direpresentasikan untuk mengevaluasi dimensi-dimensi khusus, baik kesamaan maupun perbedaan  diantara contoh-contoh baru (Tennyson, Youngers dan Suebsonthi, 1983).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun