Mohon tunggu...
Ufi Al Maghfiroh
Ufi Al Maghfiroh Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswi UIN KHAS JEMBER

Luangkan waktu untuk membaca, bukan membaca karena waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Esensialisme

21 Mei 2020   12:16 Diperbarui: 21 Mei 2020   12:12 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Pengertian filsafat pendidikan esensialisme

Filsafat esensialisme adalah aliran filsafat yang menginginkan manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka menganggap bahwa kebudayaan lama telah banyak membuat kebaikan-kebaikan kepada manusia. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk dan menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah, kurang terarah, tidak menentu dll. Filsafat esensialisme merupakan filsafat pendidikan konservatif sebagai suatu kritik terhadap praktek pendidikan progresif di sekolah. Para esensialisme menganggap bahwa fungsi utama sekolah adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi ke generasi, dimana pendidikan harus menanamkan nilai-nilai luhur.

B. Tokoh-tokoh filsafat pendidikan esensialisme

1. William C.Bagley

Menurut beliau filsafat esensialisme dalam pendidikan memiliki 4 poin yaitu : 1) minat yang kuat dan tahan lama. 2) pengawasan, pengarahan serta bimbingan. 3) mendisplinkan diri. 4) aliran esensialisme menawarkan teori yang kuat dan kokoh dalam pendidikan.

2. Thomas Briggs

Menurut beliau pergerakan progresif telah merusak standar, moral dan gagal dalam mengemukakan warisan budaya. Sehingga esensialisme dibutuhkan dalam mengatasi progresif pendidikan.

3. Frederick Breed

Menurut beliau budaya merupakan inti dari pengetahuan umum yang harus diberikan sekolah kepada siswanya.

4. Isac L. Kandell

Menurut beliau materi belajar digunakan sebagai sumber nilai yang stabil untuk memandu perilaku sosial agar dalam diri siswa tetap terwaris budaya-budaya lama yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun