Hancurnya kehidupan sosial atas dampak masuknya kapitalis ke daerah bahkan sampai ke desa-desa merupakan kekalahan yang telak, kekalahan yang harus segera dibalas dengan cara membentengi daerah dari perselingkuhan antara birokrat dengan kapitalis, merubah stigma yang ada di masyrakat saat ini mengenai kriteria modern ketika adanya pembangunan mall dan toko modern di daerahnya adalah keharusan yang harus dilakukan.Â
Modern bukan berarti mall masuk desa, toko berjejaring masuk desa, salahnya pelabelan wilayah modern dengan wilayah tertinggal dengan melihat pembangunan fisik mall dan toko modern yang secara tidak langsung membuat pemerintah daerah bangga ketika masa kepimpinannya bisa medatangkan investor yang akan membangun mall dan pasar modern. Seharusnya pemimpin daerah membangun daerah berdasarkan khasanah yang sudah dirawat oleh masyrakat secara turun menurun, bukan memasukan kapitalis kekinian yang menkotak-kotakan masyarakat yang berakibat runtuhnya jiwa sosial dan kemanusian antar masyrakat berkat pengaruh modernitas yang salah.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H