Penting bagi orangtua dan pendidik untuk mendidik anak remaja dalam menyikapi film Joker secara bijaksana. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
3.1. Dialog terbuka: Orangtua dan pendidik perlu membuka ruang dialog terbuka dengan anak remaja untuk mendengarkan pandangan mereka tentang film Joker dan memberikan pemahaman yang tepat.
3.2. Kontrol pengaruh media: Penting untuk membatasi paparan anak remaja terhadap konten yang tidak sesuai usia dan memastikan pengaruh film Joker tidak melebihi batas yang sehat.
3.3. Membantu pemahaman k ritis: Anak remaja perlu didorong untuk melihat film Joker secara kritis, mengenali aspek fiksi dalam film, dan memahami perbedaan antara fiksi dan realitas.
Kesimpulan
Film Joker memiliki potensi pengaruh psikologis yang signifikan pada anak remaja di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi orangtua, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan untuk memahami dan menyikapi film ini dengan bijaksana. Dengan pendekatan yang tepat, anak remaja dapat mengambil makna positif dan menghindari dampak negatif yang mungkin timbul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H