Khazanah kearifan lokal memang menjadi daya tarik tersendiri untuk digali. Hampir setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing. Hal itulah yang kemudian mendorong Noviaji Wibisono, alumni Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bersama seorang rekannya untuk mendirikan agensi kreatif bernama Becakmabur. Berawal dari sebuah kamar kos sederhana, ia bersama rekannya yang kala itu masih menjadi mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Udinus, mulai merangkai sebuah mimpi besar yang tidak jauh dari dunia desain kreatif. Ide yang terlintas di kepala pria yang akrab disapa Webe adalah membuat sebuah bisnis yang masih ada hubungannya dengan DKV. Nama Becakmabur sendiri lahir dari buah pemikiran keduanya yang mencoba untuk mengangkat kearifan lokal agar dapat dikenal, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.
Becakmabur yang lahir pada 29 Maret 2010 merupakan sebuah agensi kreatif dalam hal branding dan komunikasi pemasaran. Ilmu yang diperoleh Webe dari perkuliahan di kampus nampaknya memiliki pengaruh besar terhadap karir dan bisnisnya. Apa yang dilakukan Webe dengan bisnis agensi kreatifnya, juga menjadi salah satu jawaban dari visi DKV Udinus yakni menjadi pilihan bagi masyarakat seni, teknologi, dan industri. Ilmu yang ditransfer dari dosen ke Webe menjadi pijakan awal baginya untuk dapat mengembangkannya sendiri. Ia sadar bahwa untuk mengarungi dunia kerja tak cukup jika hanya mengandalkan ilmu dari dosen. “Dari kuliah dapet semacam pintu-pintu ilmu lewat mata kuliahnya, kita dapat pondasi dan mengembangkannya sendiri ”, ujar Webe.
Seiring berjalannya waktu, Becakmabur yang didirikan Webe terus mengalami perkembangan yang positif. Terhitung sejak berdiri 2010 silam hingga sekarang selain memiliki kantor di Semarang, Webe juga membuka cabang untuk Becakmabur di dua kotabesar lainnya yakni Jakarta dan Surabaya. “Kebutuhan klien akan branding terhadap perusahaan menjadi peluang bagi Webe untuk terus menerbangkan Becakmabur,” tandas Webe. Hingga kini tercatat beberapa perusahaan besar pernah menggunakan jasa Becakmabur untuk menjadi konsultan branding, diantaranya adalah Astra, RS Telogorejo, dan Bank Jateng.
Meskipun sudah memiliki nama di mata beberapa perusahaan besar, Webe tetap memiliki target sendiri untuk kemajuan Becakmabur. Ia bertekad untuk menguatkan posisi Becakmabur sebagai agensi kreatif dengan penguatan dari sisi internal perusahaan. Hal ini mengingat target Becakmabur yang mencoba meningkatkan kepercayaan klien di ketiga kota yang menjadi lokasi ekspansinya, yakni Semarang, Jakarta, dan Surabaya. “Kami akan menguatkan posisi sebagai agensi kreatif yang dimulai dari dalam. Yakni terbentuknya sistem kerja yang baik, sehingga nanti kepercayaan dari luar yakni klien akan bertambah”, pungkas Webe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H