Malam itu, aku lihat kamu masih merengek minta dot susu ibumu
Lalu ibumu pergi buatkan kau apa yang kau minta
Malam itu, aku lihat kamu masih pakai kaos dalammu untuk me-lap umbel di hidungmu
dan kamu pun berlari saat ibumu akan usap hidung kotormu
Malam itu, aku lihat kamu masih terbalik pakai celana panjangmu
Saku depan malah kau pake di belakang
Saku belakang malah kau kenakan di depan
dan kau pun pura-pura tidak dengar apa nasehat ibumu saat dia bilang itu salah
Malam itu, aku lihat kamu masih menarik-narik lengan ibumu setiap mau tidur
dan kaupun abai atas teriakan ayahmu yang hampir jatuh karena tongkatnya tersenggol kakimu
Malam itu, aku lihat kamu masih minta didongengkan cerita kancil saat mau tidur
Malam itupun kau terlelap dalam dekapan kain jarit ibumu
Malam itu kau bermimpi dan kamu ceritakan pada ibumu mimpimu itu esok pagi
Mimpi memimpin bangsa ini
Mimpi memimpin ribuan pulau yang terombang ambing lautan biru
Mimpi kenakan jas dan kemeja halus
Mimpi kenakan dasi dan ikat pinggang made in luar negeri
Mimpi menaiki kendaraan mewah sembari diiringi bodyguard bodyguard gagah
Mimpi terbang ke berbagai belahan bumi
Melintasi samudra biru melambai kan tangan pada para nelayan
sampai akhhirnya aku berkata dalam hati
inilah saat mimpimu sekarang terwujud
ibumu pasti senang
ayahmu pasti membanggakanmu andai masih hidup
tapi ingatlah, ada mimpimu yang sampai sekarang belum terwujud
kamu pasti tahu
sementara aku tidak tahu
dan memang tidak tahu
..............................................................................................................................................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H